Surabaya -
Awan berbentuk gelombang tsunami terlihat membentang di langit Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 07.30 WIB, pada Kamis (18/11), ini sempat membuat ngeri masyarakat.
Penampakan awan berbentuk gelombang tsunami ini tampak di Pantai Talang Siring, Pamekasan. Seakan-akan awan tersebut menunjukkan sedang terjadi gulungan ombak yang sangat besar.
Fenomena ini membuat ngeri masyarakat yang melihat, apalagi berada tepat di atas lautan. Tak hanya itu, awan mirip gelombang tsunami ini juga terlihat mirip seperti lukisan.
"Saya tadi pagi lihat ngeri juga, awannya berbentuk seperti tsunami," kata salah satu warga, Widi kepada detikcom, Kamis (18/11/2021).
Dalam video yang diterima detikcom di Surabaya, awan berbentuk gelombang tsunami ini membentang luas di langit. Awan tersebut berwarna hitam pekat.
Namun, ada sejumlah awan putih yang berbentuk seperti gelombang tsunami. Awan mirip gelombang tsunami ini terlihat berada di atas laut kawasan Pantai Talang Siring.
Tampak pula beberapa perahu sedang bersandar dan tidak ada satu orang atau nelayan berada di lokasi. Sementara kondisi langit saat ada fenomena awan mirip tsunami ini juga gelap digelayuti mendung.
Saat dikonfirmasi, Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Surabaya Teguh Tri Susanto mengatakan awan mirip tsunami tersebut merupakan awan arcus.
"Fenomena
awan arcus merupakan sebuah formasi awan horizontal rendah yang biasanya muncul didalam bagian dari awan cumulonimbus," papar Teguh.
Teguh mengatakan ada sejumlah hal yang memicu terbentuknya awan arcus ini. Salah satunya, karena ketidakstabilan atmosfer saat terjadi pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan lebih hangat.
"Awan arcus terbentuk dari hasil ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat serta lembab, sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang," jelasnya.
"Kondisi tersebut dapat terjadi salah satunya karena adanya fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke arah daratan," imbuhnya.
Teguh menambahkan awan ini bisa menimbulkan cuaca buruk seperti hujan lebat hingga angin kencang disertai petir.
"Awan tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan badai guntur di sekitar pertumbuhan awan," kata Teguh.
Namun, Teguh menegaskan awan ini tidak berkaitan langsung dengan terjadinya bencana seperti gempa hingga tsunami.
"Fenomena awan Arcus tersebut tidak ada kaitan langsung atau khusus dengan fenomena tsunami yang merupakan akibat dari gempa," imbuhnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini