Jika dilihat dari mata dunia lain, terdapat sosok tak kasat mata yang menjaga tempat tersebut. Tepatnya di sepanjang Kalimas area Plaza Surabaya hingga Taman Prestasi
Sosok penjaga tersebut yakni perempuan yang memakai pakaian adat Jawa. Seperti memakai kebaya, sewek atau jarik, hingga rambutnya yang disanggul.
"Sungainya dijaga sama 1 perempuan, pakai kebaya lama sama sewek, rambutnya disanggul kayak orang zaman dulu," kata seorang indigo asal Surabaya, Satriawan kepada detikcom, Selasa (16/11/2021).
Baca juga: Kisah Mistis Kalimas Surabaya di Balik Banyaknya Anak Tenggelam |
Wujud dari sosok penunggu Kalimas seperti perempuan berusia 30 tahun-an. Parasnya pun cantik dan kalem khas orang Jawa.
"Kalau dilihat ya seperti umur 30 tahunan, nggak kelihatan tua, putih, cantik, orang Jawa, rambutnya hitam. Tapi dia di situ sejak sebelum ada Kubaili Khan (Kaisar Mongol kelima yang berkuasa antara 1260-1294), sudah sehak sekitar tahun 1.200-an," ujarnya yang kerap dimintai tolong anggota Linmas Surabaya untuk mencari anak hilang.
Rupanya, Kalimas sarat akan sejarah berdirinya Kota Surabaya. Dinamakan Kalimas atau Sungai Mas tahun 1612-1625 karena pelayaran di sepanjang sungai membawa barang-barang berharga. Saat zaman VOC, Kalimas merupakan urat nadi perdagangan di Surabaya yang mendukung perkembangan kota.
(fat/fat)