Kisah Mistis Kalimas Surabaya di Balik Banyaknya Anak Tenggelam

Kisah Mistis Kalimas Surabaya di Balik Banyaknya Anak Tenggelam

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 16 Nov 2021 10:21 WIB
kalimas surabaya
Kalimas Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya -

Selama 10 bulan di tahun 2021, tiga anak tenggelam di Kalimas, Surabaya. Rata-rata, yang tenggelam di Kalimas ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Rupanya, Kalimas sarat akan sejarah berdirinya Kota Surabaya. Dinamakan Kalimas atau Sungai Mas tahun 1612-1625 karena pelayaran di sepanjang sungai membawa barang-barang berharga. Saat zaman VOC, Kalimas merupakan urat nadi perdagangan di Surabaya yang mendukung perkembangan kota.

Di masa Kerajaan Majapahit, sungai ini kerap dilalui kapal-kapal saudagar asing. Bahkan, mereka kerap menggelar perjamuan di tengah Kalimas dan membuang perabotan-perabotan terbuat dari emas ke sungai, hingga dijuluki dengan sebutan Kalimas.

Baca juga: Misteri Perahu Tambang Tenggelam di Bengawan Solo, Penampakan Ular Hingga Tumbal

Selain menjadi tempat rekreasi dan situs sejarah, banyaknya korban tenggelam di Kalimas ini juga dikaitkan dengan hal mistis. Tak sedikit warga yang beranggapan para korban tenggelam tiap tahun merupakan ulah dari penunggu sungai tersebut.

Dari cerita turun-temurun, dikisahkan pertarungan ikan Sura dan Baya untuk merebutkan kekuasaan. Hingga kini, Kalimas, Wonokromo, Jagir, dan Sungai Brantas masih diyakini dihuni buaya-buaya penguasa sungai.

Jika dilihat dari mata dunia lain, terdapat sosok perempuan yang menjaga tempat tersebut. Tepatnya di sepanjang Kalimas area Plaza Surabaya hingga Taman Prestasi.

Sebagian masyarakat menganggap tenggelamnya anak di Kalimas akibat "ditarik" oleh penjaga di sana. Dan hampir semua anak yang tenggelam di Kalimas, ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Selain itu, faktor debit air dan kedalaman Kalimas ini juga dianggap faktor lain dari anak tenggelam. Namun saat sungai terlihat dangkal, pemancing kerap berdiri di tengah sungai.

Baca juga: Kawanan Monyet Hidup di Tengah Kuburan Ngujang Tulungagung Dianggap Keramat

"Sebenarnya lebih ke penjaga Kalimas. Kalau dia (Penunggu) ada di situ akan terasa dalam sungainya, meskipun bagi orang awan dangkal," kata seorang indigo asal Surabaya, Satriawan kepada detikcom, Selasa (16/11/2021).

Masyarakat menganggap menemukan orang tenggelam bukanlah hal yang mudah. Apalagi lokasi tenggelamnya di tempat yang dipercaya angker. Butuh orang 'pintar' untuk mencari korban tenggelam di sungai angker.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.