Tiga korban luka berat yaitu Fernand Chandra Habibi (15) dan Muhammad Zaini (18), keduanya warga Desa Jedong, Kecamatan Ngoro, Mojokerto, serta Moh Yudi (19), warga Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Mojokerto.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Djoko Soepangkat mengatakan Chandra dan Zaini saat ini menjalani perawatan di RSI Sakinah, Sooko. Keduanya telah menjalani operasi karena menderita retak pada tempurung kepala.
"Zaini sudah dioperasi kemarin malam, kalau Chandra pagi tadi. Operasi sekitar leher dan retak pada tempurung kepala. Kondisi mereka stabil," kata Djoko kepada detikcom, Senin (15/11/2021).
![]() |
Sedangkan Yudi dirawat di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari. Ia juga telah menjalani operasi mata kiri yang luka parah akibat tertusuk ranting pohon yang tumbang.
"Yudi sudah dioperasi kemarin malam. Tadi kami jenguk, keterangan dokter bedahnya mata kiri Yudi cacat permanen. Karena lukanya cukup dalam," terang Djoko.
Kabid Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Eka Setiawan menjelaskan memastikan biaya perawatan ketiga korban ditanggung pemerintah. Yaitu menggunakan KIS penerima bantuan iuran daerah (PBID). Sehingga keluarga para korban tidak perlu cemas lagi.
"Semua sudah tertangani, akan dibiayai pakai KIS PBID sampai sembuh. Kami pantau terus kondisi korban sampai selesai operasi," tandasnya.
Hujan deras disertai angin kencang membuat sebuah pohon jenis kadutan berdiameter 80 cm tumbang menimpa sebuah warkop di wisata Petirtaan Jolotundo, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Mojokerto pada Minggu (14/11) sekitar pukul 16.00 WIB.
Delapan orang yang saat itu di dalam warkop 6x4 meter persegi itu menjadi korban. Terdiri dari 3 korban tewas, 3 korban luka berat dan 2 korban luka ringan. Salah seorang korban tewas adalah Ryan Amim Rizaldi (45), warga Desa Seloliman, pemilik warkop tersebut. (iwd/iwd)