Setelah dihitung, ada 26 mortir dan 19 selongsong peluru. Mortir dan selongsong peluru itu diduga sisa peninggalan zaman Belanda
Mortir dan selongsong peluru itu ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB pad Kamis (11/11/2021). Saat itu para tukang sedang menggali dan memindahkan tanah padas untuk pengurukan dasaran lantai tanah untuk rumah Dwi Setiyowati (30).
"Ceritanya para tukang hendak memindahkan tanah ini untuk urukan. Kaget nemu mortir. Setelah mendapati adanya mortir dan peluru kami lapor ke teman TNI AL yang kebetulan tinggal di desa sebelah," tutur Dwi Setiyowati kepada detikcom, Jumat (12/11/2021).
Mendapati kabar tersebut, anggota TNI AL, Babinpotmar Peltu Sudikan, yang tinggal di Desa Wonosari langsung menuju lokasi penemuan mortir.
"Ya benar, kemarin siang ada warga yang lapor penemuan mortir dan peluru. Kemudian kita koordinasikan dengan Forkopimcam kecamatan Senori," terang Sudikan.
Sudikan membenarkan puluhan mortir dan selongsong peluru di pekarangan rumah itu kali pertama ditemukan pekerja atau tukang saat melakukan penggalian tanah padas untuk pengurukan rumah.
"Saat pengerukan tanah padas di kedalaman 1 meter itulah mortir dan selongsong peluru ditemukan secara terpisah," imbuh Sudikan.
Sementara itu, Kapolsek Senori AKP Ali Kanapi menjelaskan pihaknya telah menghubungi tim Gegana Brimob Polda Jatim yang akan mengevakuasi handak tersebut.
"Kita lakukan kordinasi ke pimpinan. Rencana akan dievakuasi langsung oleh Brimob Polda Jatim," tutur Kanapi.
Aparat keamanan TNI-Polri sendiri melakukan pengamanan dan memasang garis polisi di lokasi sambil menunggu tim evakuasi mortir dan amunisi peluru tersebut.
(iwd/iwd)