Banyak sekali veteran kemerdekaan yang menjadi saksi sejarah saat itu. Ada juga, veteran-veteran pejuang yang harus kehilangan organ tubuhnya, sehingga menjadi cacat.
Di Surabaya, terdapat Asrama Korps Cacad Veteran RI Surabaya yang menampung dan menjadi tempat tinggal para veteran pejuang. Namun saat ini veteran pejuang yakni mereka yang ikut perang membela Indonesia di Surabaya pada periode 1945-1949 telah gugur semua.
"Untuk veteran pejuang, yang di Asrama Korps Cacad Veteran RI Surabaya, semuanya sudah meninggal dunia. Saat ini tersisa jandanya saja dua orang, kalau di Surabaya ini yang masuk anggota Korps sudah nggak ada yang veteran pejuang," kata Lilis Soksijaningsih, Sekretaris Korps Cacad Veteran RI Surabaya kepada detikcom, Rabu (10/11/2021).
![]() |
Detikcom sempat mengunjungi asrama yang terletak di Jalan Rajawali tersebut. Di asrama itu masih terlihat sejumlah keluarga veteran yang menempati asrama itu.
Lilis mengatakan asrama tersebut awalnya dihuni oleh 14 KK. Mereka semua adalah putra/putri dari veteran pejuang yang bertempur menghadapi penjajah. Sejak 3-4 tahun lalu, Pemkot Surabaya telah memindahkan sejumlah keluarga ke Pakal, Benowo. Di Pakal, pemkot menyediakan perumahan untuk mereka bertempat tinggal.
Menurut Lilis, perhatian pemerintah kepada keluarga veteran Cacad masih baik. Mulai diberi izin pinjam rumah, hingga seringkali pemerintah masih membantu kegiatan veteran.
"Perhatian Pemkot ada, dulu zamannya Bu Risma dikasih rumah dengan IPR (izin penggunaan rumah). Kalau pemerintah provinsi setiap ada kegiatan, mereka turut membantu, kita juga biasanya diundang. Ada 14 KK di asrama, tapi beberapa sudah pindah ke Pakal, Benowo, ya yang dikasih Pemkot IPR itu," terangnya.
Lilis mengungkapkan, ada tiga angkatan veteran di Koprs Veteran Cacad RI Surabaya. Dimulai veteran pejuang, yang ikut berperang pada tahun 1945-1949. Kemudian ada veteran penerus, mulai 1950-1980-an. Lalu ada veteran perdamaian, mulai dari 1980-sekarang.
"Kalau yang pejuang, memang sudah habis (meninggal dunia) semua. Kalau yang penerus masih ada," imbuhnya. (iwd/iwd)