Vaksin Merah Putih buatan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya akan segera diujicobakan pada manusia. Rencananya, vaksin ini akan dijadikan booster hingga diberikan pada anak-anak.
Sebelumnya, uji praklinik Vaksin Merah Putih telah dilakukan pada hewan, di mana menunjukkan hasil bagus dan memiliki efisiensi tinggi.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bibit vaksin Merah Putih untuk uji klinik pada manusia telah diserahkan kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Penyerahan ini dilakukan di sela Dies Natalis Unair ke-67.
Uji klinik tahap pertama ini digunakan untuk melihat aspek keamanan atau safety dari vaksin. Budi mengatakan membutuhkan 100 orang sebagai sampel. Kemudian, uji klinik tahap kedua ditaksir akan melibatkan 400 orang untuk melihat aspek terkait imunogenisitasnya. Lalu, uji klinik tahap ketiga akan melibatkan sekitar 3.000 orang untuk melihat efikasi vaksin itu sendiri.
"Saya berdoa mudah-mudahan lancar sehingga pada semester kedua tahun depan, Vaksin Merah Putih telah bisa diproduksi. Hal ini juga sangat bergantung pada bantuan dari Ibu Gubernur Jawa Timur, karena rencananya akan dilakukan di Surabaya," kata Budi saat di kampus Unair, Selasa (9/11/2021).
Sementara Budi mengungkapkan sejumlah skenario dalam uji klinik tahap ketiga. Skenario ini masih dalam tahap penyusunan. Selain digunakan untuk proses vaksinasi yang diberikan sebanyak dua kali, skenario lain yang sedang disusun yakni terkait penggunaan vaksin sebagai booster dan juga untuk anak-anak.
"Jadi, skenario pertama digunakan untuk suntik vaksin sebanyak dua kali, kemudian untuk skenario kedua vaksin akan disuntikkan sebanyak satu kali sebagai booster sehingga dapat menguatkan vaksin sebelumnya dan skenario ketiga vaksin akan disuntikkan sebanyak dua kali dengan sasaran anak-anak di bawah 12 tahun," jelasnya.
Simak video 'Vaksin Merah Putih Masuk Tahap I, Menkes Minta Diuji untuk Anak':
Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku siap menjadi orang pertama yang mendapat suntikan booster Vaksin Merah Putih buatan Unair.
Khofifah juga siap mendukung percepatan uji klinik Vaksin Merah Putih mulai dari tahap pertama hingga tahap ketiga.
Dia menjelaskan pelaksanaan uji klinik Vaksin Merah Putih masih menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun, jika Vaksin Merah Putih bisa digunakan sebagai vaksin booster, dia siap sebagai orang pertama untuk uji klinik pada tahap pertama, kedua, maupun ketiga.
"Jika dalam proses ke depan, Vaksin Merah Putih dapat digunakan sebagai booster maka saya siap menjadi relawan pertama," kata Khofifah di Kampus Unair.
"Tetapi jika kemudian syarat uji klinik adalah yang pertama kali mendapat vaksin atau belum divaksin maka membutuhkan relawan yang lain," tambahnya.
Khofifah berharap seluruh pihak dapat memberi semangat untuk proses pengembangan vaksin karya anak bangsa ini.
"Sebagai Ketua Ikatan Alumni Unair, saya bangga dengan Unair yang telah memberikan persembahan terbaik bagi negeri ini untuk memberikan perlindungan dan keselamatan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Saya tegaskan kembali bahwa saya akan menjadi orang yang berdiri di depan untuk mendorong suksesnya uji klinik vaksin tahap pertama, kedua, dan ketiga," pungkasnya.