Seorang Pemancing Ditemukan Tewas di Tepi Sungai Rau Blitar

Seorang Pemancing Ditemukan Tewas di Tepi Sungai Rau Blitar

Erliana Riady - detikNews
Senin, 08 Nov 2021 19:43 WIB
pemancing tewas di blitar
Lokasi kejadian (Foto: Dok. Polres Blitar)
Blitar - Seorang pemancing ditemukan tewas di tepi Sungai Rau, Sutojayan. Diduga pemancing tersebut tewas karena penyakit sarafnya kumat saat memancing.

Korban bernama Fery Ashari (34), warga Kecamatan Sutojayan. Jasadnya ditemukan tertelungkup di tepi Sungai Rau Lingkungan Purworejo, berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya.

Keterangan Sriatun (46), saksi pertama yang menemukan jasad korban, sekitar pukul 06.30 WIB, saksi yang sedang menyapu melihat korban melewati depan rumahnya. Korban tampak mengendarai motor Mio warna merah sambil membawa peralatan pancing.

Sekitar pukul 12.30 WIB, saksi bersama anaknya pergi ke belakang rumahnya untuk mengambil buah nangka muda. Pohon nangka itu tumbuh di pinggir Sungai Rau.

"Sekitar tiga meter dari bawah pohon nangka, saya melihat ada tubuh pria tengkurap, wajahnya masuk air. Saya kaget langsung memberitahu warga sekitar. Ketika mereka periksa, ternyata jasadnya pria yang tadi lewat depan rumah saya," tutur Sriatun kepada petugas Polsek Lotim yang datang ke lokasi, Senin (8/11/2021).

Di sekitar jenazah, petugas juga menemukan alat pancing, jaring tempat ikan dan tas pancing berisi dompet dan obat dari dokter spesialis saraf.

Kapolsek Lotim AKP Agus Susanto mengatakan observasi di sekitar TKP tidak ditemukan benda-benda atau barang bersifat umum yang mencurigakan. Atau yang menjadikan penyebab kematian secara tidak wajar.

"Kondisi jenazah sudah dalam keadaan meninggal dunia. Hasil pemeriksaan dari petugas medis dan Inafis Polres Blitar, tidak ditemukan luka di tubuh maupun kepala korban," jelas kapolsek.

Sementara keterangan keluarga korban, lanjut Agus, tahun 2009 lalu, korban pernah mengalami kecelakaan parah di Bali dan mengalami gegar otak parah. Jika capek, korban akan kejang- kejang, serta tiap kemanapun selalu membawa obat dari dokter spesialis saraf.

"Dugaan kuat, kematian korban akibat penyakit sarafnya kumat ketika di lokasi kejadian. Namun pihak keluarga menyatakan menerima atas meninggalnya korban sebagai musibah. Serta membuat surat pernyataan tidak menghendaki untuk dilakukan tindakan autopsi," pungkasnya. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.