Istri Operator Perahu Tambang Sesalkan Suaminya yang Dipaksa Kerja Hari Itu

Istri Operator Perahu Tambang Sesalkan Suaminya yang Dipaksa Kerja Hari Itu

Ainur Rofiq - detikNews
Kamis, 04 Nov 2021 21:17 WIB
perahu tambang tenggelam di bengawan solo bojonegoro
Rumah duka Kasian, operator perahu tambang (Foto: Ainur Rofiq)
Bojonegoro - Jenazah Kasian (60), operator perahu tambang yang tenggelam di Bengawan Solo telah ditemukan. Keluarga dan kerabat langsung memenuhi rumah duka yang lokasinya tak jauh dari pinggir tanggul.

Jenazah Kasian sendiri ditemukan tim SAR di radius 1,5 kilometer dari titik lokasi terbaliknya perahu yang dikemudikannya. Mereka terlihat bergotong royong mempersiapkan proses pemandian jenazah hingga menggali makam di Desa Semambung, Kanor, Bojonegoro.

"Iya malam ini langsung akan dimakamkan setelah tiba di rumah duka. Ini masih perjalanan dari rumah sakit Tuban," jelas Kerabat Kasian, Ahmad Ali kepada detikcom, Kamis (4/11/2021).

Di rumah duka, istri korban Mariyatun dan anak angkatnya Sriyati masih terlihat syok dan sesekali menangis. Mereka teringat suaminya yang sebelumnya tidak pernah ada firasat akan ditinggal selamanya.

Mariyatun memuturkan jika sebenarnya suaminya sudah tidak berkenan untuk menggantikan menambang perahu. Malam hari sebelum kejadian, suaminya didatangi oleh pemilik perahu penyeberangan supaya berkenan menolong untuk menjalankan perahu hanya untuk satu hari saja.

Kasian yang sudah tua dan sedang tidak enak badan pagi hari itu sebenarnya hendak ke sawah untuk mengurus tanaman. Namun Kasian akhirnya tak kuasa menolak permintaan pemilik perahu.

"Lha nggih tho pak, dalu niku dipuruki kalih Pak Edi dijaluki tulung nglakokno perahu sedino wae. Nggih dijawab kalih rayatan kulo emoh nok perahu aku sesok arep nok sawah. Lha kok enjing niku saking sawah kok tasik dijaluki tulung malih akhire dituruti niku," Jelas Mariyatun.

(Ya gimana pak, malam itu didatangi pak Edi diminta tolong menjalankan perahu tambang sehari saja. Ya dijawab sama suami saya kalau tidak mau di perahu, karena mau ke sawah. Lha paginya sepulang dari sawah kok masih dimintai tolong, malah akhirnya dituruti)

Mariyatun mengaku tak ada firasat apapun. Namun dia sangat kaget saat mendengar warga ramai berteriak minta tolong.

"Tidak ada firasat nopo nopo. Malah isuk niku kok wonten sing tulung tulung wonten sing teriak ngoten, kulo nggih boten ngertos sinten niku wong kulo ndik jero omah. Terus kulo metu terus mikir mosok perahu iku mau kok ora ono wisan," imbuh Mariyatun.

(Tidak ada firasat apa-apa. Malah pagi itu kok ada orang teriak tolong tolong. Saya juga tidak tahu siapa itu karena saya ada di dalam rumah. Terus saya keluar dan berpikir masa perahu itu, kok sudah tidak ada perahu itu)

Jemazah Kasian rencananya akan dimakamkan malam ini juga di pemakaman desa yang tak jauh dari rumah duka. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.