LAMRI Surabaya Buka Hotline Pengaduan Korban Kekerasan Seksual Mantan Anggotanya

Hilda Meilisa - detikNews
Selasa, 02 Nov 2021 17:54 WIB
Foto: iStock
Surabaya - Media sosial Twitter tengah diramaikan dengan thread kasus kekerasan seksual yang diduga dilakukan mahasiswa berinisial AS. Kasus ini diungkapkan Laskar Mahasiswa Republik Indonesia (LAMRI) Surabaya dalam sebuah thread.

Dalam threadnya, LAMRI Surabaya menyebut ada lima korban kekerasan seksual oleh AS yang juga mantan anggota LAMRI. LAMRI Surabaya pun membuat hotline khusus apabila ada korban AS yang lain yang hendak melapor.

"Kami juga membuka hotline untuk penyintas lain yang ingin bersuara dan berbagi energi positif dalam kasus ini. Dipersilahkan juga bagi kawan-kawan yang ingin menyatakan solidaritasnya dan memperjuangkan isu serupa," tulis Twitter @LAMRISURABAYA yang dilihat detikcom di Surabaya, Selasa (2/11/2021).

Detikcom telah mendapat izin dari LAMRI Surabaya untuk mengutip pernyataan di Twitter tersebut.

Diketahui, AS merupakan salah satu anggota LAMRI Surabaya. Namun pada 2018, AS telah dikeluarkan karena diduga melakukan kekerasan seksual pada beberapa korban. Dalam threadnya, LAMRI Surabaya juga menuliskan kronologi kekerasan seksual dari pengakuan lima korban tersebut.

Atas kekerasan seksual yang dilakukan AS, LAMRI Surabaya menyebut ada korban yang mengalami gangguan stres pascatrauma hingga depresi dan harus mendapat perawatan dari psikiater. Selain itu, ada pula korban yang harus menderita Infeksi Saluran Kencing.

Di thread ini, LAMRI Surabaya mengecam apa yang dilakukan AS. Pihaknya juga menuntut AS untuk meminta maaf secara terbuka dan melakukan ganti rugi biaya atas pemilihan kesehatan fisik maupun psikis.

"Atas perbuatannya tersebut, organisasi memfasilitasi penyintas untuk menuntut AS agar melakukan permintaan maaf secara terbuka dan melakukan ganti rugi atas biaya pemulihan kesehatan fisik maupun psikis penyintas," tambahnya.


(hil/iwd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork