Menengok Griya Lansia Husnul Khatimah Malang Tempat Trimah-Marti'in Dirawat

Menengok Griya Lansia Husnul Khatimah Malang Tempat Trimah-Marti'in Dirawat

Muhammad Aminudin - detikNews
Selasa, 02 Nov 2021 17:30 WIB
Kisah Trimah, Lansia asal Magelang, Jawa Tengah yang diserahkan ketiga anaknya ke Griya Lansia Husnul Khatimah sempat viral di media sosial. Begini kondisi Trimah.
Griya Lansia Husnul Khatimah (Foto file: Muhammad Aminudin/detikcom)
Malang - Griya Lansia Husnul Khatimah Malang mendadak viral pasca Trimah (66) diserahkan tiga anaknya untuk dirawat hingga akhir hayatnya. Trimah merupakan warga Desa Tegalarum, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jateng.

Trimah satu dari 60 lansia yang dirawat di Griya Lansia Husnul Khatimah Dusun Baran, Desa/Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Saat detikcom bertandang, sejumlah pekerja tengah sibuk menyelesaikan pembangunan masjid di halaman depan.

Lokasi masjid dengan tempat perawatan lansia hanya dibatasi pagar besi dengan tinggi kurang dari 2 meter. Terpasang banner pada pagar 'Selamat Datang di Griya Lansia Husnul Khatimah Destinasi Wisata Hati Sesungguhnya'.

Tempat perawatan dibagi menjadi dua bagian, yakni blok A dan blok B, posisinya berhadapan dengan bagian tengah yang dibuat sebagai ruang terbuka. Bangunan Griya Lansia ini terlihat cukup bersih dan rapi, struktur bangunannya layaknya asrama yang terdiri puluhan kamar yang mampu menampung hingga maksimal 60 lansia.

Satu ruangan kamar diisi jumlah penghuni yang berbeda, tergantung luas kamar. Minimal per ruang kamar diisi dua orang. Terbanyak ada yang diisi 5 lansia. Untuk jenis kelamin lansia laki-laki dan perempuan dipisahkan.

Baca juga: Senasib dengan Trimah, Marti'in Dititipkan Anaknya ke Griya Lansia

Semua kamar-kamar itu menghadap ke taman yang ada di depannya. Bangunan ini membentuk huruf U yang mengelilingi taman kecil, sekaligus digunakan untuk keperluan menjemur pakaian. Tak hanya ruangan saja, ada juga dapur yang digunakan memasak kebutuhan makanan para lansia, beberapa kamar mandi, kamar petugas perawat dan penjaga panti lansia.

Penanggungjawab Griya Lansia Husnul Khatimah, Nur Hadi Rahmat mengungkapkan, awal mula Griya Lansia ini dibangun karena keprihatinan pengurus yang kerap kali menemukan beberapa lansia tak terurus.

Para lansia ini kebanyakan terlantar di beberapa tempat. Mulai jembatan, terminal, bahkan ada yang membusuk meninggal, karena tak terurus.

"Temuan kami banyak lansia terlantar tidak terurus, ada yang meninggal tidak terurus, ada yang sampai membusuk di jembatan, di terminal, kan ada. Terus kami punya inisiatif membangun griya lansia ini," cerita Nur Hadi Rahmat kepada wartawan, Selasa (1/11/2021).

Pembangunan lokasi ini digagas Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra tahun 2019 lalu. Namun panti ini baru diisi lansia dengan kapasitas banyak pada 2021 lalu.

"Penggagasnya Pak Arief sudah menggerakkan sahabat yatim dhuafa relawannya banyak. Berdiri tahun 2019 mulai awal kita membeli tanah pondasi 2019, baru bisa terwujud 2021. Mulai 2019 itu sudah ada (lansia yang dirawat) dari desa sini sendiri, satu orang. Tapi masih bedeng, satu ruangan," tutur Nur Hadi.

Karena lokasi ruangan yang digunakan berada di depan dan jaraknya dengan kamar mandi jauh, pengurus berinisiatif membuatkan kamar yang lebih dekat untuk menampung lansia tersebut, bersama perawatnya. Hal ini untuk memudahkan lansia itu sendiri dan perawatnya.

Pembangunan Griya Lansia dimulai hingga akhirnya selesai pada awal 2021 lalu. Tercatat tiga lembaga donatur turut mengembangkan bangunan Griya Lansia Husnul Khatimah. Mulai Nurul Hayat, Sahabat Yatim Dhuafa dan Galena.

"Biaya pembangunan dari ketiganya, tiga lembaga ini yang mempromotorinya. Saat ini total ada 18 kamar, plus tiga bangsal, kapasitas maksimal 60 orang lansia. Ini sudah penuh. Ada yang meninggal kemarin sudah ada yang mau masuk," paparnya.

Dia menambahkan, para penghuni panti ini berasal dari berbagai macam latar belakang. Mulai dari para gelandangan, lansia yang terlantar tak mampu, yang diserahkan para relawan dari seluruh Indonesia.

"Harus terlantar, atau kalau tidak, ditelantarkan sama keluarganya, terus bukan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), dan panti kami bukan panti komersial gratis 100 persen," ungkapnya.

"Pengiriman sekaligus penyerahan lansia harus ada surat keterangan RT/RW setempat bahwa benar-benar terlantar. Kiriman dari dinsos berbagai daerah, Jombang, Kediri, Tuban, Tulungagung, hampir merata kalau Jawa Timur," sambungnya.

Kisah Trimah, Lansia asal Magelang, Jawa Tengah yang diserahkan ketiga anaknya ke Griya Lansia Husnul Khatimah sempat viral di media sosial. Begini kondisi Trimah.Griya Lansia Husnul Khatimah Malang/ Foto: Muhammad Aminudin

Baca juga: Doa Trimah untuk 3 Anaknya: Semoga Ingat Kalau Punya Ibu

Untuk merawat 60 lansia pengasuh mengandalkan empat perawat panti. Mereka bertugas merawat para lansia. Mulai menyuapi mereka yang tidak bisa makan, mengganti pampers, hingga memandikan.

"Empat orang bertanggungjawab ke 60, orang. Semuanya yang merawat empat orang itu, sebenarnya ya kurang, tapi ya sulit untuk mencari. Sering ada yang mau masuk begitu langsung mundur, kita memang kurang untuk tenaganya," terangnya.

Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra menambahkan, dalam satu bulan kumulasi biaya operasional yang dikeluarkan sebesar Rp 60 juta.

"Itu untuk bayar listrik, masak, pampers. Dalam satu bulan kita habiskan 1.800 pics, dan bayar pegawai dan kebutuhan lain," imbuh Arief.

Menurut Arief, pihaknya berencana mendirikan bangunan baru dengan membeli lahan berada di sisi utara panti. Namun, Arief masih menggalang donasi untuk pembayaran.

"Kami mau kembangkan ke lahan di utara itu, agar bisa menambah daya tampung, karena di sini masih cukup untuk 60 orang. Tanah itu dijual Rp 1,6 miliar. Pengelolaan Griya Lansia bisa berjalan karena gotong royong dan dukungan dari donatur," pungkasnya.

Halaman 3 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.