Soal Pamflet Kajian Bertema Nabi Muhammad Kader PMII di Madura-Minta Maaf

Round-Up

Soal Pamflet Kajian Bertema Nabi Muhammad Kader PMII di Madura-Minta Maaf

Hilda Meilisa - detikNews
Selasa, 02 Nov 2021 09:49 WIB
pmii pamekasan
Foto: Tangkapan Layar
Surabaya - Sebuah pamflet kajian yang bertemakan 'Nabi Muhammad Sebagai Kader PMII Sejati' viral. Pengurus pun minta maaf atas kecerobohannya hingga salah ketik atau typo saat membuat pamflet.

Setelah dibetulkan, kajian ini memiliki tema Nabi Muhammad Sebagai Kader PMII Sejati. Diketahui, kajian ini digelar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tingkat rayon di Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura.

Kajian ini digelar pada Kamis (28/10) pukul 15.00 WIB melalui Google Meet. Sedangkan untuk narasumbernya yakni Pengurus Komisariat IAIN Madura Misbahul Munir dan Pengurus Rayon Fakultas Syariah Ludfiadi.

"Saya Ketua Harian Fakultas Syariah, Abdurrahman Wahid memohon maaf apa bila ada ketersinggungan terhadap semua kalangan terkait kajian yang kami laksanakan pada sore hari pada 28 Oktober 2021 dengan mengangkat tema Nabi Muhammad sebagai kader PMII sejati," kata Ketua Harian PMII Fakultas Syariah IAIN Madura, Abdurrahman Wahid meminta maaf melalui video yang diterima detikcom di Surabaya, Senin (1/11/2021).

Dia mengatakan pihaknya tidak sengaja salah ketik saat membuat pamflet tersebut. Hal ini merupakan murni kesalahannya dan tidak ada maksud melecehkan Nabi hingga Umat Islam.

"Sebenarnya itu memang murni dari kesalahan kami pengurus rayon Fakultas Syariah IAIN Madura dan kami memohon maaf sebesar-besarnya apa bila ada ketersinggungan terkait tema," paparnya.

Di kesempatan ini, Abdurrahman Wahid mengatakan tema yang sebenarnya yakni membahas Nabi Muhammad sebagai Panutan Kader PMII Sejati.

"Karena tema yang sesungguhnya Nabi Muhammad sebagai panutan kader PMII sejati. Itu tema yang sebenarnya kami angkat. Kami mewakili pengurus rayon PMII Madura memohon maaf terhadap semua kalangan khususnya umat Islam karena tidak ada maksud kami melecehkan atau merendahkan Nabi Muhammad karena itu adalah panutan kami selaku umat Islam," tambahnya.

Salah satu narasumber, Misbahul Munir juga meminta maaf atas kejadian ini. Dia menyesalkan dan menyebut PMII tidak bermaksud melecehkan atau membandingkan Nabi Muhammad dengan siapapun.

"Saya pemateri pada kegiatan diskusi. Saya sampaikan dan tegaskan mohon maaf pada seluruh pihak yang tersinggung dalam tema itu yang tepat adalah Nabi Muhammad Sebagai Panutan Kader PMII Sejati," kata Misbahul Munir dalam video permintaan maaf yang diterima detikcom di Surabaya.

Misbahul menambahkan dalam kajian tersebut, dirinya memberi materi terkait nilai-nilai yang diajarkan Rasulullah. Di mana kebaikan tersebut bisa menjadi teladan dalam berorganisasi di PMII.

"Dalam kajian itu saya sampaikan nilai-nilai yang ada di PMII merupakan manifestasi dari nilai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Jadi tidak ada kajian yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad Kader PMII sejati," bebernya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Ketua PMII Pamekasan Moh. Lutfi membenarkan beredarnya pamflet tersebut. Namun, Lutfi meluruskan ada salah ketik dalam membuat pamflet.

"Tema yang ada di pamflet itu salah ketik," kata Lutfi.

Lutfi menambahkan kesalahan ketik dalam pamflet tersebut juga sudah dibenarkan. Dia mengatakan jika hal ini murni kesalahan dari panitia. Dia menyebut panitia dan pemateri juga sudah membuat permohonan maaf.

"Karena tema yang sebenarnya itu 'Nabi Muhammad sebagai Panutan Kader PMII Sejati'," pungkasnya.

Halaman 3 dari 2
(hil/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.