Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan tersebut di Surabaya, Rabu (27/10/2021) petang. Penghargaan diberikan kepada daerah yang telah menerima SAKIP A tiga tahun berturut-turut. Banyuwangi bahkan telah mempertahankan nilai SAKIP A lima tahun berturut-turut. Acara dihadiri Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kemenpan RB, Erwan Agus Purwanto.
SAKIP adalah sebuah sistem terintegrasi dari perencanaan, penganggaran, hingga pelaporan. Terdapat sejumlah fokus pelaporan dan evaluasi, yaitu laporan anggaran, kinerja output program pembangunan, kinerja outcome program, dan kinerja sasaran. Paradigma pemerintahan digeser bukan lagi pada berapa anggaran yang disiapkan dan dihabiskan, tapi berapa besar kinerja yang dihasilkan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengungkapkan, SAKIP penting sebagai indikator peningkatan kualitas reformasi birokrasi dan pelayanan publik. "Bagi kami, mampu mempertahankan penilaian SAKIP tetap A bukan semata-mata soal penghargaan. Namun, ini adalah bagian dari tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan reformasi birokrasi. Tentu saja yang ada di Banyuwangi belum sepenuhnya sempurna, tapi kita terus optimal lakukan pembenahan demi pembenahan," ungkap Ipuk dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (28/10/2021).
Ipuk menilai, prestasi SAKIP A adalah buah dari kekompakan seluruh ASN dalam bekerja mengembangkan dan memajukan daerah. "Terima kasih kepada seluruh ASN, seluruh keluarga besar Pemkab Banyuwangi. Dan tentu kepada semua masyarakat yang bergerak bersama, saling memberi masukan, untuk perbaikan pelayanan publik," papar Ipuk.
"Terima kasih kepada Menteri PAN-RB Bapak Tjahjo Kumolo dan Gubernur Jatim Ibu Khofifah yang terus membimbing Banyuwangi, memberikan insight-insight, untuk perbaikan," imbuh Ipuk.