Dartadi (60) memasak nasi goreng dengan cara berbeda. Ia dibantu robot karena tangan kirinya tidak normal usai mengalami kecelakaan.
"Saya kecelakaan waktu mudik tahun 2019. Saat itu kecelakaan di Madura. Saya pulang kampung akhirnya tiba-tiba terjatuh. Kecelakaan sendirian," kata Dartadi kepada wartawan, Rabu (27/10/2021).
Akibat kecelakaan tersebut, tangan kiri Dartadi patah di bagian lengan. Sejak saat itu, Dartadi sulit menggerakkan tangan kirinya.
Sementara dirinya harus terus berjualan nasi goreng, untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dartadi mulai berpikir bagaimana bisa eksis dengan keterbatasan yang dialami. Tangan kirinya kesakitan saat digerakkan untuk menggoreng nasi.
Dartadi sempat mempekerjakan seseorang untuk melanjutkan usaha nasi gorengnya. Namun para pelanggan kurang suka dengan masakan dari orang tersebut.
"Iya karena saya tangannya udah kesusahan buat nasi goreng, saya pernah punya rewang (pekerja). Tapi orang-orang gak suka katanya. Beda tangan beda rasa," katanya.
Simak juga 'Nasi Goreng Tiwul, Menu Khas Waduk Bendo Ponorogo':