Solar Masih Langka, Nelayan Surabaya Terancam Tak Melaut

Solar Masih Langka, Nelayan Surabaya Terancam Tak Melaut

Esti Widiyana - detikNews
Jumat, 22 Okt 2021 18:31 WIB
nelayan surabaya
Nelayan di Surabaya terancam tak bisa melaut karena solar langka (Foto: Esti Widiyana)

Hingga saat ini, para nelayan masih bisa melaut. Akan tetapi menggunakan bahan bakar pertamax yang harganya jauh lebih mahal dari solar.

"Sampai hari ini masih bisa melaut, tapi bensin solar ga ada, disuruh pakai pertamax. Bahan bakarnya sungguh mahal. Ya nek pas rame melaut ga terasa (mahal), kalau paceklik (sepi) terasa," urainya.

Mas'ud dan kelompoknya pun juga sudah mengajukan solar ke pihak pertamina untuk meminta solar industri. Akan tetapi, hingga kini belum ada kelanjutannya. Sebab, dari Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) tidak menyampaikan informasi ke nelayan saat pertamina meminta surat rekomendasi.

"Kemarin itu sudah mengajukan solar industri ke Pertamina, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya. KNTI ga ada informasi sama sekali. Kemarib sudah ditanyai (pertamina), saya bilang ga ada, soalnya dari KNTI ga ada konfirmasi keperluan dan syaratnya apa kita gak tau. Kita melanjutkan pengajuan salah lagi," jelasnya.

Nelayan yang dinaungi oleh Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kota Surabaya ini juga turut dibantu pemkot. Akan tetapi, permasalahannya adalah BBM yang memiliki kewenangan sendiri.

"Kalau bisa dari pemerintah kota menyediakan BBM subsidi untuk nelayan. Selama ini dari nelayan bahan bakar langsung beli ke tengkulak, tengkulak kulaknya di pom bensin," pungkas Mas'ud.


(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.