Mahur, pemilik motor mengatakan, pencurian itu terjadi pada Rabu (20/10) sekitar pukul 12.00 WIB. Ia menyebut penangkapan maling hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Mahur kemudian menuturkan, pencurian motornya itu berawal saat ia sedang mendapat order mengambil makanan di Jalan Embong Malang. Tapi usai mengambil order, tahu-tahu Honda BeAT bernomor pelat L 6432 LI miliknya telah hilang. Padahal motor tersebut telah dikunci ganda.
"Awalnya saya dapat order. Motor kemudian saya parkir dan saya ambil order. Tapi tahu-tahu motor sudah hilang. Padahal sudah saya kunci," tutur Mahur kepada detikcom, Kamis (21)10/2021).
Mengetahui motor hilang, Mahur kemudian melaporkannya ke Polsek Genteng. Namun, ia bersama saudaranya kemudian berinisiatif menunggu pencuri di Jembatan Suramadu.
Benar saja, setelah ditunggu sekitar 1 jam, motornya bersama pelaku terlihat melintas akan masuk Jembatan Suramadu. Tak ingin kehilangan momen, Mahur dan keempat saudaranya yang menunggangi motornya masing-masing langsung mengejar pelaku.
Aksi kejar-kejaran Mahur dan keempat saudaranya dengan pencuri tersebut tak terhindarkan. Tapi pencuri itu tetap tak mau berhenti dan terus menghindari kejaran.
"Iya, kejar-kejaran di atas jembatan. Terus di tengah itu saya sempat mepet dan saya bilang agar turun. Tapi tetap gak mau. Akhirnya saya nyoba nendang tapi saya malah jatuh," ujar Mahur.
"Tapi saudara saya akhirnya tetap ngejar. Dan saya ikut lagi ngejar sampai turun dari jembatan sisi Bangkalan sana," imbuhnya.
Menurut Mahur, usai turun dari jembatan, pencuri itu kemudian meninggalkan motor dan kabur ke lahan kosong. Nah, di situ kemudian pelaku menyerah lalu ditangkap.
"Turun jembatan dia meninggalkan motor dan kabur lagi. Tapai saya sama saudara saya tetap kejar. Sampai di lahan kosong dia angkat tangan dan nyerah," kata Mahur.