Warga Tak Menjarah Bangkai Kapal van der Wijck Karena Dianggap Keramat

Warga Tak Menjarah Bangkai Kapal van der Wijck Karena Dianggap Keramat

Eko Sudjarwo - detikNews
Kamis, 21 Okt 2021 17:28 WIB
Ada banyak benda bersejarah di bangkai Kapal van der Wijck. Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, tidak ada warga yang berani menjarah karena dianggap keramat.
Pemaparan soal Kapal van der Wijck di Ruang Command Center Gedung Pemkab Lamongan/Foto: Eko Sudjarwo/detikcom
Lamongan -

Ada banyak benda bersejarah di bangkai Kapal van der Wijck. Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, tidak ada warga yang berani menjarah karena dianggap keramat.

"Ada banyak properti, masyarakat tidak ada yang berani menjarah karena dianggap keramat," kata Wicaksono dalam pemaparannya di Ruang Command Center Gedung Pemkab Lamongan, Kamis (21/10/2021).

Menurut Wicaksono, benda-benda yang ditemukan di bangkai Kapal van der Wijck bisa dijadikan koleksi museum yang berkaitan dengan kapal tersebut. "Mungkin nanti ke depan kalau itu dieksplorasi, diangkat, atas seizin Bapak Bupati, bisa dijadikan museum," imbuhnya.

Benda-benda tersebut, kata Wicaksono, bisa dijadikan cerita untuk menggambarkan apa yang terjadi pada tahun 1936. Sejarah tentang 'Titanic Indonesia' yang tidak dimiliki daerah lain.

"Museum itu nantinya bisa jadi bagian dari sejarah yang daerah lain tidak punya," papar Wicaksono.

Ia melanjutkan, saat ini BPCB Jatim masuk pada tahap identifikasi bangkai Kapal van der Wijck. Identifikasi terus dilakukan guna pembuktian lebih konkret. Untuk tercapainya tujuan tersebut perlu terus dilakukan eksplorasi.

"Dari foto-foto dan video yang kita dapatkan, kita masih terus processing, dan kemudian melakukan identifikasi perlahan-lahan. Jadi kita cocokkan bagian-bagian dengan gambar dari Kapal van der Wijck," ungkap Wicaksono.

Disampaikan oleh Wicaksono, survei titik lokasi tenggelamnya Kapal van der Wijck sudah dilakukan sejak Juni 2021. Namun karena perairan Lamongan cukup keruh, sehingga survei kembali dilakukan Oktober 2021.

Simak juga 'Penampakan Ruang Mirip Bungker di Lokasi Penemuan Terowongan Kuno':

[Gambas:Video 20detik]



Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, yang telah terlibat dalam penyelaman untuk membuktikan keberadaan Kapal van der Wijck. Ia juga meminta dukungan dari semua pihak untuk berkoordinasi agar Kapal van der Wijck dapat menjadi sesuatu yang luar biasa, aset nasional.

"Next, tantangan bagi kami. Langkah selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan pimpinan masing-masing apakah diangkat dan sebagainya. Tidak sulit jika menjadi komitmen dan kesepakatan bersama. Kami terus mohon dukungan dan support supaya Kapal van der Wijck ini menjadi aset nasional, dan saya yakin menjadi sesuatu yang luar biasa bagi Kabupaten Lamongan," kata Yuhronur.

Yuhronur juga memberikan apresiasi kepada Ketua Rukun Nelayan Blimbing Kecamatan Paciran, Nur Wachid dan Nelayan Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong, Faizin, atas partisipasinya dalam pencarian titik tenggelamnya Kapal van der Wijck.

Kapal van der Wijck yang tenggelam di perairan Lamongan pada 1936, sering disebut sebagai Titanic Indonesia. Kapal mewah pada zamannya itu selain bermuatan penumpang, juga bermuatan sejumlah barang.

Tim BPCB meyakini, dari pantauan sonar diketahui, kapal itu memiliki panjang lebih dari 150 meter dan berada pada kedalaman 28-38 meter di bawah permukaan laut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.