Untuk itu hindari minuman bersoda. Sebab selain bisa menyebabkan peradangan, minuman tersebut tidak mengandung nutrisi apapun selain kalori kosong dari gula.
"Sebab bisa berdampak pada peradangan di tenggorokan. Sebaiknya perbanyak mengkonsumsi air putih. Kemudian, saat cuaca panas dan kadang mendung disertai gerimis," kata dr Yuni Ariani, yang bertugas di RSAL dr Ramelan Surabaya kepada detikcom, Kamis (21/10/2021).
Kondisi ini berdampak beberapa penyakit langganan yang kerap dialami masyarakat luas. Seperti flu, batuk hingga pilek. Saat seperti ini, perlu mengubah pola hidup dan makan agar tubuh selalu terbentengi.
"Pancaroba kan peralihan, bisa dikatakan musim penyakit. Karena kalau peralihan biasanya ada perubahan tekan udara dan subuh. Idealnya berkembangnya virus dan kuman. Banyak orang daya tahan tubuh turun dan rawan terjangkit penyakit," jelasnya.
Ia pun menyebutkan beberapa penyakit langganan yang bisa dialami saat musim pancaroba. Mulai dari ringan hingga berat bisa terjadi, tergantung pada kondisi tubuh.
Dia mengingatkan agar memperbanyak mengkonsumsi air putih. Kemudian, saat cuaca panas dan kadang mendung disertai gerimis, diimbau mengurangi minuman soda dan manis.
"Kalau makanan, banyakin protein tinggi. Buah boleh, tapi jangan terlalu banyak jeruk, salak di musim seperti ini, karena rentan kering tenggorokan dan bisa menjadi radang. Makanan santen, pedes, makanan berminyak, pedes itu juga memicu," jelasnya.
Menurutnya, dari kebanyakan penyakit akan bisa sembuh dengan sendiri, asalkan tubuh kuat dan bagus. Karena tubuh tidak 100% streil dari kuman dan virus. Ia juga mengimbau masyarakat untuk mengubah pola hidup sehat.
"Maka tubuh harus membentengi virus dan kuman yang masuk. Caranya dengan makan yang cukup, istirahat cukup, tidak boleh stres. Menjaga pola makan, life style, olahraga disempat-sempatkan, multivitamin itu juga penting. Intinya kalau benteng tubuh kita kuat misalkan ada virus dan bakteri yang ingin berkembang biar, minim kita tidak terlalu parah sakitnya. Karena pasti banyak masyarakat kegitannya banyak di luar rumah, kalau makan sembarang di luar tidak tahu steril atau tidak dibandingkan makan di rumah," pungkasnya.