"Warga sini juga men-support, mulai beras, bahan pokok sembako, minyak, warga antusias memberikan donasi. Yang jadi donatur kita tidak melihat dari suku, ras, agama. Ke sini monggo, syaratnya makan di tempat, tidak dibawa pulang, biar guyub, kebersamaan," pungkasnya.
Tempatnya tak luas. Agar tidak menimbulkan kerumunan saat makan, pembeli mencari tempat lain ketika warung penuh. Seperti di pinggir jalan, musala dan tempat lainnya.
Setelah selesai makan, warga membuang kertas minyak dan tulang ikan ke tempat sampah. Lalu, piring dan gelasnya dikembalikan ke warung. Sehingga tidak meninggalkan sampah di tempat makan maupun di area sekitar.
Warung Ikhlas Berkah buka pada Hari Senin-Kamis. Tiap hari, menu yang disediakan berbeda-beda.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini