Mobil Jip Mini ini bisa ditumpangi 3-4 penumpang, termasuk sopir. Mobil itu memanfaatkan mesin mobil bekas Suzuki Carry tahun 80-an. Mobil mini ini ukurannya separuh dari bentuk aslinya.
Menurut Pengasuh Ponpes Roudatul Ulum Gus Muhammad Nadhif Mishbah, adanya ide kreatifitas membuat jip mini itu sebagai upaya menunjukkan kepada masyarakat, tentang kemampuan santri salaf yang tidak hanya mampu mengaji kitab kuning. Tetapi juga mampu untuk membuat hasil karya yang bermanfaat bagi umat.
![]() |
Terkait peminat mobil jip mini, kata Gus Nadhif, adalah para kiai dan ulama di Jember. "Ada juga dari luar Jember, Bondowoso itu," kata Gus Nadhif kepada detikcom, Sabtu (16/10/2021).
Mobil mini itu biasanya dipakai sarana dakwah untuk menjangkau daerah-daerah pelosok. Karena ada daerah yang tidak bisa dijangkau dengan mobil besar.
"Kalau soal manfaatnya, (menurut) yang sudah beli, habib bahkan juga kiai-kiai kondang, untuk sarana dakwah atau ceramah, ke daerah-daerah pelosok. Karena kan kadang ada daerah yang tidak bisa dijangkau mobil besar. Tapi bisa dengan mobil jip mini ini. Alhamdulillah bermanfaat," katanya.
![]() |
Gus Nadhif juga menambahkan terkait modifikasi mobil jip Mini ini tidak hanya dilakukan dari bodi. Tetapi juga bisa memodif mesin.
"Seperti Rubicon yang pernah kami buat. Ini kan sudah dibeli Pak Kiai di sana (enggan menyebutkan nama). Ini kan sebelumnya pakai mesin Suzuki Carry. Karena dirasa kurang dimodif mesinnya, dengan mengupgrade (meningkatkan) blok mesin. Jadi bisa ampuh menerjang jalanan terjal," tandas Gus Nadhif.
Jip mini sendiri dibanderol Rp 125 juta. Pengerjaannya memakan waktu kurang lebih 3 bulan.
Simak juga 'Melihat Mahakarya Anak Bangsa Mejeng di IIMS 2021':
(iwd/iwd)