Napi Terorisme dan Bandar Narkoba di Jatim Naik Signifikan

Napi Terorisme dan Bandar Narkoba di Jatim Naik Signifikan

Amir Baihaqi - detikNews
Rabu, 13 Okt 2021 16:32 WIB
Napi terorisme dan narkoba di rutan dan lapas Jatim naik signifikan. Naiknya ini terhitung sejak Oktober tahun lalu hingga saat ini.
Kondisi rutan dan lapas di Jatim/Foto: Istimewa
Surabaya - Napi terorisme dan narkoba di rutan dan lapas Jatim naik signifikan. Naiknya ini terhitung sejak Oktober tahun lalu hingga saat ini.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono mengatakan, pada tahun lalu, tahanan kasus terorisme hanya ada 19 orang. Namun per Oktober tahun ini telah mencapai 33 orang.

Untuk mengatasi kenaikan ini, lanjut Krismono, pihaknya kemudian menyebar tahanan dan narapidana ke sejumlah lapas dan rutan yang ada di Jatim. Khususnya yang telah berpengalaman menangani kasus terorisme.

"Untuk kasus terorisme kami sebar di lapas-lapas yang memang punya pengalaman khusus menangani warga binaan dari kasus tersebut," kata Krismono, Rabu (13/10/2021).

Sedangkan napi kasus narkotika, Krismono menyebut, kenaikan terjadi hingga 10.169 orang dengan vonis sebagai bandar narkoba. Pada tahun lalu yang divonis sebagai bandar hanya 6.709 orang.

Sebaliknya, vonis sebagai pemakai turun drastis. "Untuk warga binaan yang divonis hanya sebagai pemakai turun sekitar 20 persen dari tahun lalu," papar Krismono.

Menurut Krismono, hampir seluruh rutan dan lapas di Jatim, saat ini mengalami over kapasitas. Total penghuni rutan dan lapas saat ini berjumlah 27.707 orang. Padahal kapasitasnya hanya 13.246 orang saja.

"Yang berstatus tahanan sekitar 6,3 ribu dan yang berstatus narapidana sekitar 21 ribu orang," tutur Krismono.

Krismono memaparkan, jika diklasifikasikan menurut jenis pidananya, maka sekitar 12.160 orang terjerat pidana umum. Sisanya masuk dalam pidana khusus. (sun/bdh)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.