Generasi Muda Kota Kediri Diajak Belajar Aksara Jawa Kuno di Hari Museum Nasional

Generasi Muda Kota Kediri Diajak Belajar Aksara Jawa Kuno di Hari Museum Nasional

Andhika Dwi Saputra - detikNews
Selasa, 12 Okt 2021 19:30 WIB
belajar bersama di museum
Belajar bersama di museum (Foto: Andhika Dwi Saputra)
Kediri - 17 Anak anggota Saka Pariwisata diajak belajar bersama di Museum Airlangga Kota Kediri. Mereka yang hadir tidak hanya duduk manis mendengarkan materi, namun mereka juga diajarkan langsung cara membaca dan menulis menggunakan aksara Jawa kuno.

Namun karena masa pandemi dan pengunjung museum masih dibatasi, hasil tulisan mereka juga dibagikan ke media sosial masing-masing. Sehingga masyarakat lainnya juga tertarik untuk ikut belajar aksara Jawa kuno.

Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar sangat mengapresiasi semangat peserta yang peduli dengan peninggalan bersejarah di Museum Airlangga. Kegiatan ini digelar dalam rangka Hari Museum Nasional.

"Metode belajar seperti ini dapat dilanggengkan ke depannya. Karena menjadi cara belajar baru bagi para pemuda, dan dapat meningkatkan minat mereka untuk mengunjungi museum. Dengan begitu, peninggalan sejarah dan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dapat tetap terjaga," kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar kepada detikcom, Selasa (12/10/2021).

Salah satu peserta, Junio Chelsa Putra Setyana mengaku senang akhirnya dapat belajar aksara Jawa kuno. Ia pun mengaku sempat kebingungan dan kesulitan membaca tulisan di prasasti.

"Acara ini sangat bagus sekali, karena saya dan teman-teman akhirnya bisa mengenal penulisan dan cara baca aksara Jawa kuno, yang biasanya tidak diajarkan di bangku sekolah," ujar Junio yang kini duduk di bangku kelas 3 SMA.

Kemudian dalam materinya, Eko Bastiawan, Lulusan SOAS Universitas London yang juga tergabung dalam komunitas pemerhati budaya dan sejarah ini menyampaikan bahwa saat ini masih banyak prasasti di luar sana yang belum masuk dan dirawat di museum.

Sehingga para sejarawan kini berpacu dengan waktu untuk bisa membaca ulang dan mendokumentasikan prasasti sebelum tulisan yang terpahat memudar karena cuaca. Ia berharap, nantinya akan semakin banyak generasi muda yang mampu membaca aksara Jawa Kuno dan dapat membantu pembacaan prasasti.

Sementara itu, Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Nur Muhyar. Dalam sambutannya ia berpesan bahwa kegiatan belajar di museum perlu dipupuk sebagai bentuk pelestarian budaya.

"Terlebih lagi selama ini pembelajaran sejarah hanya melalui teori saja, jadi ini merupakan bentuk terobosan dan pembelajaran pelestarian kebudayaan," pungkas Nur Muhyar.

Selain belajar Aksara Jawa kuno, kegiatan belajar bersama di museum ini akan diisi dengan materi beragam lainnya. Dijadwalkan acara ini akan berlangsung hingga Jumat (15/10) mendatang. (iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.