Namun karena masa pandemi dan pengunjung museum masih dibatasi, hasil tulisan mereka juga dibagikan ke media sosial masing-masing. Sehingga masyarakat lainnya juga tertarik untuk ikut belajar aksara Jawa kuno.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar sangat mengapresiasi semangat peserta yang peduli dengan peninggalan bersejarah di Museum Airlangga. Kegiatan ini digelar dalam rangka Hari Museum Nasional.
"Metode belajar seperti ini dapat dilanggengkan ke depannya. Karena menjadi cara belajar baru bagi para pemuda, dan dapat meningkatkan minat mereka untuk mengunjungi museum. Dengan begitu, peninggalan sejarah dan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dapat tetap terjaga," kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar kepada detikcom, Selasa (12/10/2021).
Salah satu peserta, Junio Chelsa Putra Setyana mengaku senang akhirnya dapat belajar aksara Jawa kuno. Ia pun mengaku sempat kebingungan dan kesulitan membaca tulisan di prasasti.
"Acara ini sangat bagus sekali, karena saya dan teman-teman akhirnya bisa mengenal penulisan dan cara baca aksara Jawa kuno, yang biasanya tidak diajarkan di bangku sekolah," ujar Junio yang kini duduk di bangku kelas 3 SMA.
Kemudian dalam materinya, Eko Bastiawan, Lulusan SOAS Universitas London yang juga tergabung dalam komunitas pemerhati budaya dan sejarah ini menyampaikan bahwa saat ini masih banyak prasasti di luar sana yang belum masuk dan dirawat di museum.
Sehingga para sejarawan kini berpacu dengan waktu untuk bisa membaca ulang dan mendokumentasikan prasasti sebelum tulisan yang terpahat memudar karena cuaca. Ia berharap, nantinya akan semakin banyak generasi muda yang mampu membaca aksara Jawa Kuno dan dapat membantu pembacaan prasasti.
Sementara itu, Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Nur Muhyar. Dalam sambutannya ia berpesan bahwa kegiatan belajar di museum perlu dipupuk sebagai bentuk pelestarian budaya.
"Terlebih lagi selama ini pembelajaran sejarah hanya melalui teori saja, jadi ini merupakan bentuk terobosan dan pembelajaran pelestarian kebudayaan," pungkas Nur Muhyar.
Selain belajar Aksara Jawa kuno, kegiatan belajar bersama di museum ini akan diisi dengan materi beragam lainnya. Dijadwalkan acara ini akan berlangsung hingga Jumat (15/10) mendatang. (iwd/iwd)