CEO Shafira Tour and Travel Andi Alamsyah mengatakan soal vaksinasi bagi jemaah umroh saat ini memang masih menjadi perdebatan. Sebab, pemerintah Arab Saudi sempat tak mengakui vaksin Sinovac.
Andi melanjutkan, pihak pemerintah Arab Saudi akhirnya melunak dan mengakui vaksin Sinovac. Namun suntikan vaksin asal China itu juga harus disertai dengan booster sebagai prasyarat masuk Arab Saudi.
"Untuk vaksin ini juga masih jadi perdebatan. Kalau diawal-awal pemerintah Saudi tidak mengakui Sinovac, kali ini sudah mengakui Sinovac," kata Andi kepada detikcom, Senin (11/10/2021).
"Jika ada jemaah yang divaksin Sinovac selama dua kali tetap menggunakan booster. Sedangkan vaksin yang lain tidak. Ini juga sedang jadi pembahasan di kementerian," tambah Andi.
Selain vaksin, kebijakan karantina jemaah juga masih dalam pembahasan. Sebab ada rencana bagi jemaah yang tak lolos prasyarat kesehatan akan dikarantina selama 5 hari.
Karantina itu rencananya akan dilakukan di Arab Saudi. Itu dilakukan jika ada jemaah yang tidak lolos prasyarat kesehatan. Meski begitu, Andi mengaku belum mengetahui pasti apa saja yang dimaksud prasyarat kesehatan itu.
"Juga masalah karantina kalau kemarin yang disampaikan bu menteri bahwa sedang dikaji karantina selama 5 hari di Saudi bagi jemaah yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan. Ini juga kami belum tahu persyaratan seperti apa. Kami juga masih nunggu," tuturnya.
Lihat juga video 'Arab Saudi Larang 20 Negara Masuk Wilayahnya, Termasuk Indonesia':
(fat/fat)