Soal Isu Dualisme hingga Kader-Elite Partai Ummat Banyak yang Mundur, di Jatim?

Soal Isu Dualisme hingga Kader-Elite Partai Ummat Banyak yang Mundur, di Jatim?

Amir Baihaqi - detikNews
Sabtu, 09 Okt 2021 21:32 WIB
Wakil Ketua DPW Partai Ummat Jatim Ali Murtadho
Ali Murtadho berpeci/Foto: Istimewa (Dok Pribadi)
Surabaya - Isu dualisme kepengurusan sedang menerpa Partai Ummat. Akibatnya banyak kader dan elite partai yang menyatakan mundur. Lalu bagaimana DPW Partai Ummat di Jatim?

Wakil Ketua DPW Partai Ummat Jatim Ali Murtadho Jatim menegaskan tak ada kader atau pengurus yang mengundurkan diri di tengah isu dualisme.

"Partai Ummat Jatim sedang intens membangun komunikasi politik yang berdimensi Islam rahmatan lil alamin kepada elemen-elemen kekuatan ummat di Jawa Timur," terang Ali kepada detikcom, Sabtu (9/10/2021).

"Untuk soal dulisme,IinsyaAllah seluruh level kepemimpinan di Partai Ummat Jatim kondusif, konsolidatif dan tidak ada yang berkategori dualisme," imbuh Ali.

Sedangkan menanggapi soal dualisme, Ali menyebut hal itu hanya insiden kecil. Menurutnya, saat ini persoalan tersebut telah ditangani DPP Partai Ummat.

Baca juga: Dualisme Partai Ummat, Ridho: So Far So Good, 70% Sudah Bersatu

"Setahu saya hal itu hanyalah kejadian kecil dan Jabar yang sedang ditangani oleh DPP," tandas Ali.

Partai besutan politikus senior Amien Rais, Partai Ummat, mulai ditinggal beberapa elite partainya. Elite partai juga mengungkap adanya dualisme kepengurusan di sejumlah daerah.

Dampaknya beberapa kader partai menyatakan mundur. Bahkan elite partai seperti Neno Warisman dan Agung Mozin menyatakan mundur dan keluar sebagai kader partai.

Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Nazaruddin, lalu memberikan penjelasan terkait mundurnya para kader di partainya itu. Nazaruddin menyebut ada beberapa hal yang menjadi latar belakang pilihan kedua kader utama Partai Ummat tersebut mundur.

"Ada hal-hal yang itu mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi dirinya begitu. Nah yang saya maksud ekspektasi ini bukan sesuatu yang sifat idealisme atau ideologis tapi adalah dirinya begitu," kata Nazaruddin kepada wartawan, Rabu (6/10). (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.