Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa mengapresiasi kegigihan HIPMI Jatim dalam membantu percepatan vaksinasi COVID-19, utamanya di daerah pinggiran.
Khofifah menegaskan, upaya yang telah dilakukan HIPMI Jatim melakukan penyisiran dalam pemberian vaksinasi di daerah perbatasan antara Surabaya dan Sidoarjo, telah membantu Jawa Timur untuk terus bangkit dan bergerak.
"Hari ini saya sampaikan terima kasih, karena ini di pinggiran, yang biasanya di Surabaya tidak tersisir, di Sidoarjo juga tidak tersisir. Dari daerah-daerah pinggiran seperti ini memang harus membutuhkan sapaan yang lebih spesifik. Dan betul, ternyata dari yang mengikuti di dalam agak banyak yang baru pertama kali," ujar Khofifah.
Di kesempatan yang sama, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengungkapkan, pemulihan ekonomi tidak akan bisa dicapai tanpa vaksinasi.
"Maka kami berterima kasih kepada teman-teman HIPMI yang membantu mengakselerasi vaksinasi," kata Muhdlor.
Data yang dihimpun, capaian vaksinasi COVID-19 untuk wilayah Sidoarjo dosis pertama sebesar 65 persen dan dosis kedua sebesar 35 persen.
"Ini sudah bagus dan harus dipertahankan, tinggal jaga titik vital di Sidoarjo, salah satunya Juanda yang menjadi pintu masuk ekonomi Jatim melalui udara," ujarnya.
Sementara vaksinasi massal ini didukung PT Angkasa Pura I, Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) Juanda, Pangkalan Udara Angkatan laut (Lanudal) Juanda serta Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya, PT Batulicin Enam Sembilan, PT Borneo Indobara, PT Dian Mega Kurnia dan Kadin Surabaya.
(hil/fat)