Elvi sehari-hari berjualan jamu tradisional berkeliling di desa-desa dengan naik sepeda motor. Sementara Sukisno, setiap hari juga berkeliling menggunakan ledok untuk menerima jasa gilingan jagung atau padi.
Keterangan yang diperoleh dari beberapa saksi, pasutri ini sudah tidak akur beberapa bulan belakangan ini. Bahkan, mereka telah pisah ranjang selama dua pekan.
"Keterangan dari beberapa saksi dan keluarga, kabarnya ada orang ketiga. Jadi istrinya diduga punya pria lain," ungkap Kapolsek Garum, Iptu Burhanudin kepada detikcom, Kamis (7/10/2021).
![]() |
Dugaan ini juga timbul ketika Elvi sering mengirim pesan kepada seseorang yang sengaja disembunyikan. Elvi kerap marah ketika suaminya menegur agar jangan terlalu sering bermain HP ketika di rumah.
"Istrinya sering main HP di rumah. Kalau ditegur suaminya langsung marah. Masalah ini yang sering memicu pertengkaran suami istri ini," ungkapnya.
Dan pada Kamis dini hari, jasad Elvi ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamarnya. Ada luka pukulan benda tumpul yang diduga mengakibatkan bagian kepala mbok jamu itu remuk. Polisi menemukan kayu penumbuk atau alu dengan noda bekas berwarna merah yang telah mengering di dalam kamar itu.
Sementara Sukisno, ditemukan terluka bagian kepala, sekitar lima jam kemudian. Lokasinya berjarak 500 meter ke arah timur dari rumah korban di Desa Plosorejo, Kelurahan Bence, Garum. Warga menemukan Sukisno pingsan di bagian bawah plengsengan rel KA dengan kedalaman 10 meter lebih. Kepalanya terluka parah dan mengeluarkan banyak darah.
Apakah motif asmara ini yang mendorong Sukisno sengaja membunuh istrinya kemudian mencoba bunuh diri? menurut Burhan kesimpulan itu masih sangat premature. Karena proses penyelidikan masih berlangsung dan menunggu hasil autopsi jenazah Elvi.
"Kami tidak terburu-buru menyimpulkan. Kita tunggu saja hasil autopsi dan penyelidikannya," pungkas Burhan.
Simak juga 'Suami Tega Habisi Nyawa Istri Gegara Kerap Pergi Tanpa Izin':
(iwd/iwd)