Pencinta durian biasanya menyantapnya ketika sudah masak atau benar-benar matang. Namun ternyata dari segi kesehatan, durian setengah matang lebih baik.
Bau durian yang khas selalu menggugah selera para penikmatnya. Bahkan tak jarang, mereka bisa mengidentifikasi kualitasnya dari baunya.
Meski begitu, konsumsi durian secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan. Bahkan banyak masyarakat percaya, makan durian dapat membuat kaki kesemutan sampai tidak bisa berjalan. Atau membuat kepala menjadi terasa berat.
Dokter Umum RSPAL Dr Ramelan Surabaya, dr Yuni Ariani memberikan sudut pandang lain soal buah durian. Menurutnya, tidak sepenuhnya durian memberikan dampak negatif bagi kesehatan.
"Selama dikonsumsi tidak berlebihan, durian memiliki banyak manfaat seperti menstabilkan gula darah karena memiliki zat antidiabetik. Menjaga tekanan darah, membantu pencernaan karena mengandung serat," kata dr Arie, sapaan akrabnya kepada detikcom, Rabu (6/10/2021).
Meski begitu, lanjut Arie, durian termasuk buah yang tinggi kalori. Misalnya, dalam 100 gram buah durian mengandung 150 kalori.
"Nah ini bisa memicu obesitas, di mana kalau sudah obesitas dapat memicu penyakit degeneratif lain misal stroke, penyakit jantung," ujarnya.
Ia menyebut, yang paling bahaya ketika durian dikombinasikan dengan minuman beralkohol. Itu dapat menyebabkan kematian.
Durian mengandung sulfur yang dapat menghambat pemecahan alkohol. Sehingga kadar alkohol makin tinggi dan bisa menyebabkan stroke bahkan kematian.
Secara umum, lanjut Arie, pada dasarnya durian sama dengan buah lain yang kaya akan serat dan vitamin C serta antioksidan. Tetapi orang Indonesia lebih suka durian yang manis dan matang. Namun yang baik adalah saat masih setengah matang.
"Kalau durian terlalu matang, karbohidrat berfermentasi jadi alkohol. Ini yang bahaya bagi tubuh. Jadi kalau mau makan buah durian pilih daging buah agak keras dan yang setengah matang saja," pungkasnya.