Peristiwa ini membuat warga setempat resah. Mereka harus menjaga cucian yang sedang dijemur agar tidak dicuri oleh pelaku yang diduga memiliki kelainan seksual. Dan hingga sekarang, pelaku pencurian celana dalam ini belum tertangkap.
Erni, salah satu warga mengaku sering kehilangan pakaian dalam yang sedang dijemurnya entah itu celana dalam, bra, lingerie, bahkan celana dalam anaknya. Pakaian dalam yang hilang dicuri jumlahnya hingga puluhan. Peristiwa ini berkali-kali terjadi dalam kurun waktu lama yang menurut Erni sudah 7 bulan berjalan.
"Saya sering kehilangan pakaian daleman, tidak sekarang saja," ujar Erni kepada wartawan, Selasa (5/10/2021).
Erni mengatakan biasanya pelaku mengambil celana dalam yang sudah agak kering. Dirinya tak mengetahui bagaimana cara pelaku bisa mengambil celana dalam itu. Karena rumahnya juga memiliki pagar yang membatasi jalan dengan halaman rumah. Erni sendiri menjemur pakaian dalam di jemuran baju yang ada di pekarangan rumahnya.
"Biasanya ketahuan hilang pada siang. Padahal kan belum kering. Tapi yang saya heran kok bisa masuk rumah padahal ada pagar juga," tambah Erni.
Hal yang sama diungkapkan oleh Indah, yang juga mengaku kehilangan celana dalam warna-warninya. Indah heran, pencuri ini tidak mengambil barang lain yang berada di rumah ataupun di halaman. Indah mengaku kehilangan celana dalam saat malam hari.
"Ya hanya celana dalam. Celana dalam saya yang warna-warni yang dicuri. Malam hari pas nyurinya," tambahnya.
Indah berharap pelaku pencurian celana dalam ini segera tertangkap. Sebab hal ini sangat meresahkan warga, khususnya kaum perempuan.
"Kalau barangnya sih murah. Tapi kita takut ya, kayak punya kelainan," tandas Indah. (iwd/iwd)