Dulu, Solehuddin bekerja di Bali dan bertemu perempuan yang kemudian menjadi istrinya. Lalu lahir Zahra dan Salsabila.
Namun, Solehuddin harus melanjutkan hidup hanya bersama kedua putrinya. Sebab, sang istri meninggal dunia akibat kecelakaan.
Berawal dari kejadian itu, Solehuddin harus berjuang keras untuk bertahan hidup dan membuat anak-anaknya tetap sehat. Sebelum tinggal di Poskamling, Solehuddin pernah tinggal di Kecamatan Pakusari bersama istrinya. Rumah tersebut milik orang yang tak ditinggali.
"Ya pernah tinggal sama istri saya di Pakusari, ada rumah punya orang gak dipakai. Dan saat istri sudah tidak ada ya saya pindah, karena harus cari uang dan gak bisa merawat rumah itu," ungkapnya, Selasa (5/10/2021).
Solehuddin menuturkan, ia pernah ingin tinggal di rumah mertuanya. Tetapi di sana sudah banyak keluarganya sendiri.
"Sempat sewa kamar kos dulu, tapi sudah gak bisa bayar jadinya ya hidup pindah-pindah," terangnya.
Sejak 2020 dirinya sudah menempati Poskampling yang berada di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember. Namun sebelum tinggal di situ, dirinya sering tinggal di halaman rumah orang.
Saat tinggal di Pakusari bersama mendiang istrinya, anak Solehuddin sempat sekolah. Namun karena keterbatasan biaya, kedua bocah itu terpaksa berhenti sekolah.
Anang Bahtiar Dwi Utomo, warga sekitar mengatakan, Solehuddin saat ini bekerja serabutan. Anang berharap, seluruh pihak bisa membantu Solehuddin termasuk memikirkan solusi pendidikan anak-anaknya.
"Ya kerja serabutan kadang buat layang-layang dan dijual, semua itu untuk bertahan hidup," terangnya.