Kasus Aktif COVID-19 di Banyuwangi Kini Bisa Dihitung Dengan Jari

Kasus Aktif COVID-19 di Banyuwangi Kini Bisa Dihitung Dengan Jari

Ardian Fanani - detikNews
Senin, 04 Okt 2021 17:55 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani berkeliling ke tiga pusat isolasi bagi pasien COVID-19 dan tempat karantina pekerja migran. Salah satunya Gedung Diklat ASN.
Foto: Ardian Fanani/detikcom
Banyuwangi - Kasus COVID-19 di Banyuwangi semakin menurun. Memasuki awal Oktober 2021, jumlah kasus baru COVID-19 Banyuwangi hanya bisa dihitung dengan jari.

Berdasar data yang dilansir Pemprov Jatim, konfirmasi baru COVID-19 di Banyuwangi kemarin sebanyak satu kasus. Di sisi lain, jumlah pengidap COVID-19 yang berhasil sembuh mencapai delapan orang.

Sedangkan penderita COVID-19 yang meninggal dunia nihil. Di hari yang sama, kasus aktif alias warga yang masih terjangkit COVID-19 di Banyuwangi tersisa sebanyak 35.

Wakil Ketua Satgas COVID-19 Banyuwangi Letkol Inf Yuli Eko Purwanto mengatakan perkembangan situasi COVID-19 di Banyuwangi kian landai. Kasus konfirmasi baru yang bisa dihitung dengan jari. Sementara jumlah kasus aktif turun cukup signifikan dalam lima hari terakhir.

"Saat ini semakin menurun. Dari 5 hari terakhir itu sudah turun sangat signifikan," ujarnya kepada detikcom, Kamis (4/10/2021).

Konfirmasi baru COVID-19 di Banyuwangi tercatat hanya satu kasus. Di hari yang sama, jumlah penderita COVID-19 yang berhasil sembuh sebanyak enam orang sedangkan yang meninggal dunia nihil. Pada periode yang sama, kasus aktif COVID-19, kasus aktif di Banyuwangi sebanyak 44.

"Hari Jumat lalu (1/10), konfirmasi baru COVID-19 tercatat sebanyak 4 kasus, sembuh 7 orang, dan nihil pasien penderita COVID-19 yang meninggal dunia," tambahnya.

Meski demikian, Satgas Penanganan COVID-19 Banyuwangi terus mengingatkan warga untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes), seperti memakai masker dan menghindari kerumunan. Sebab, kepatuhan terhadap prokes menjadi salah satu kunci penanganan pandemi yang sudah berlangsung setahun lebih ini.

"Tetap protokol kesehatan harus dijaga. Sementara kegiatan keramaian tidak diperbolehkan masif. Hanya 50 persen dari biasanya," pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. Widji Lestariono mengatakan, meskipun kasus COVID-19 terus menurun, ada tiga hal yang terus digeber tanpa menurunkan intensitasnya. Di antaranya, penegakan prokes dan melakukan kegiatan 3 T.

"Penegakan prokes kami lakukan dengan cara memberikan edukasi bagi warga dan operasi prokes. Satgas Penanganan COVID-19 Banyuwangi juga terus menggeber tiga T, yakni testing, tracing, and treatment alias tes, telusuri, dan tindak lanjut. Langkah ketiga adalah percepatan vaksinasi," pungkasnya.

Sementara itu, perkembangan kasus yang relatif landai tersebut membuat Banyuwangi tetap berada di level 1 assessment situasi COVID-19 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Sedangkan jika mengacu instruksi menteri dalam negeri (Inmendagri) yang menjadi acuan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Banyuwangi berada di level 2. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.