Kabid Kedaruratan dan Logistik BPPB Lamongan Muhammad Muslimin mengatakan, pihaknya telah memetakan sejumlah potensi bencana yang bisa terjadi ketika musim hujan. "Potensi yang bisa terjadi adalah angin puting beliung dan tanggul longsor atau tanggul sliding," kata Muslimin kepada wartawan, Senin (4/10/2021).
Muslimin memastikan, masih ada beberapa titik di sepanjang tanggul Bengawan Solo yang perlu diwaspadai ketika masuk musim hujan. Selain itu, ada 5 wilayah rawan bencana jika musim hujan tiba. Termasuk bencana angin puting beliung.
Untuk tanggul Bengawan Solo, menurut Muslimin, ada di Desa Jangkungsumo, Kecamatan Maduran dan tanggul di Glagah. "Khusus tanggul di Bengawan Solo di Jangkungsomo perlu diwaspadai meski tanggul itu pernah diperbaiki. Pasalnya posisinya ada pada pusaran air dan tatapan arus deras air Bengawan Solo sehingga mudah tergerus," ujarnya,
Menurut Muslimin, awal musim hujan ini intensitasnya tidak begitu tinggi. Kalaupun ada hujan, masih landai dan hal itu memberi kesempatan pori-pori tanggul yang rawan terisi sedikit demi sedikit.
Selain wilayah yang dilalui Sungai Bengawan Solo, lanjut Muslimin, juga pesisir pantai utara dan Bengawan Njero, wilayah di sekitar waduk besar dan wilayah perbukitan.
"Kalau potensi angin puting beliung itu ada di wilayah Selatan yakni Modo dan Ngimbang," jelasnya.
Terkait peta sejumlah wilayah rawan bencana itu, terang Muslimin, BPBD Lamongan telah menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan, jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Peralatan tersebut termasuk juga kendaraan roda 4, mobil tangki air dan kendaraan operasional lainnya. Serta stok logistik seperti gedek bambu, karung, terpal dan juga disiapkan rumah pompa jet sebanyak 3 tempat, serta ekskavator.
"Peralatan dan logistik internal BPBD sudah siap semua," pungkasnya.
Simak juga 'Hindari Cuaca Buruk, BMKG Dorong Nelayan Mengakses Info BMKG':
(sun/bdh)