.webp)
Berawal dari melihat banyaknya tanaman sorgum petani Lamongan, seorang ibu di Lamongan berhasil mengkreasikan mie berbahan dasar sorgum. Dia adalah Nurida Asmawati (40), warga Kecamatan Sugio.
"Dulunya saya tahu kalau di wilayah Lamongan ini banyak petani yang menanam sorgum, akan tetapi hanya dijual begitu saja setelah panen dan tidak diolah untuk menambah nilai jual," kata Nurida saat berbincang dengan wartawan, Minggu (3/10/2021).
 Proses membuat mi sorgum (Foto: Eko Sudjarwo) |
Dari pemikiran ini, Nurida pun terusik untuk mencari ide agar sorgum bisa bermanafaat sehingga harga jualnya lebih mahal. Akhirnya, Nurida pun mengambil keputusan untuk mencoba mengolah sorgum menjadi mi dan kecap. Ternyata, aku Nurida, pada awal-awal melakukan pembuatan mi dari bahan dasar sorgum ini, mi menjadi sangat keras dan mudah putus.
"Dari situlah, saya mencari beberapa bahan bagaimana agar mie tidak mudah putus serta tidak ada campuran dengan tepung terigu mengingat karakter tepung sorgum sendiri yang tak bisa lengket seperti pada umumnya tepung yang lain. Akhirnya saya, campur dengan tepung porang sehingga berhasil dan mi tidak putus," ujar Nurida.
Nurida mengakui jika olahan untuk menjadikan mi sorgum sendiri lebih sulit jika dibandingkan dengan mengolah mi berbahan tepung terigu. Untuk pembuatannya sendiri, Nurida menyebut yang pertama kalinya dilakukan adalah mengupas biji sorgum dari kulitnya untuk kemudian memasukkan sorgum ke mesin untuk dijadikan tepung. Setelah dari mesin penggiling ini, sorgum yang telah berubah menjadi tepung disaring hingga mendapatkan tepung yang paling halus.
"Setelah itu dicampur dengan tepung porang dan setelah bercampur menjadi satu, jadilah adonan mi siap cetak. Olahan Mi dari bahan sorgum tentunya sangat sulit dibanding membuat mi dari bahan tepung terigu karena kurangnya adonan juga membuat mi menjadi kenyal serta yang lainnya sehingga benar-benar adonan harus yang pas," terang perempuan dua anak ini.
Dalam sehari, kini Nurida sudah bisa membuat sebanyak 50 pieces mi yang siap diambil oleh reselernya untuk kemudian dijual ke pelanggannya. Untuk membuat mi sorgum sebanyak 50 pieces ini, Nurida yang sudah 3 tahun mencoba meracik adonan mi sorgum ini membutuhkan setidaknya 4 kg tepung sorgum dan 3 kg tepung porang.
"Produksi mi sudah tiga tahun lamanya akan tetapi baru belakangan ini berhasil menemukan komposisi pas. Selain mi, Sorgum juga kami kreasikan menjadi kecap, sedangkan kulitnya yang berbentuk sekam kami gunakan untuk pertumbuhan jamur sehingga semua tidak ada yang tersisa," imbuhnya.
Mi sorgum kreasi Nurida ini sangat cocok bagi orang yang memiliki alergi tepung. Selain itu, mi sorgum juga sangat cocok bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Bahkan, kreasi mi sorgum Nurida ini menyabet juara 1 lomba UMKM berprestasi se Jawa Timur beberapa waktu lalu yang penghargaannya sendiri diberikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa.
Simak juga 'Kelezatan Nasi Boran Ikan Sili Bumbu Pedas':
(Eko Sudjarwo/iwd)
