"Sampai hari ini masih dirasakan riwayatnya (peristiwa kekejaman PKI di Madiun 1948), makanya riwayat black (hitam stigma basis PKI) ini harus dihilangkan, kita lakukan dengan inovasi-inovasi," ujar Kaji Mbing sapaan akrab Bupati Madiun usai upacara di Monumen Kresek Jumat (1/10/2021).
Diakui oleh Kaji Mbing, selama kepimpinannya tiga tahun upaya untuk menghilangkan stigma daerah berbasis PKI terus dilakukan. Menurut Kaji Mbing, dunia harus tahu bahwa Madiun bukan basis PKI namun justru daerah pertama yang melawan PKI.
"Perlu diketahui riwayat hitam ini harus dihilangkan, kita lakukan dengan inovasi-inovasi seperti adanya kampung pesilat. Bahwa kita bukan bagian dari PKI, tapi kita adalah kampung pesilat yang notabene orang Madiun itu yang pertama melawan PKI," kata Kaji Mbing.
![]() |
"Ketika kita bicara hari Kesaktian Pancasila itu muncul karena nasionalis. Bahwa perlu diketahui pusat aksi PKI yang pertama di Madiun," imbuhnya.
Diakui oleh Kaji Mbing, bahwa selama tiga tahun kepemimpinannya saat ini masih belum tuntas dalam berjuang menghilangkan stigma Madiun daerah basis PKI. Upaya lain selain inovasi adanya kampung pesilat, juga dilakukan dengan sosialisasi dalam peringatan hari santri setiap tahun pada tanggal 22 Oktober.
'Saat ini kalau tuntas belum (stigma PKI), tapi sudah bergeser ke yang lebih baik lagi dengan kita berupaya, di antaranya hari santri setiap 22 Oktober termasuk bisa menggerus stigma PKI sudah semakin bergeser," ungkapnya.
Kaji Mbing menambahkan dalam masa pandemi sengaja dilakukan upacara virtual bersama pemerintah pusat dengan peserta terbatas Forkompinda dan pejabat OPD. Bupati berpesan kepada generasi muda untuk selalu mengingat sejarah kelam kekejaman PKI.
"1 Oktober bahwa kita selalu upacara di Monumen Kresek ini dan karena pandemi kita secara virtual, ada pesan yah kita sampaikan ke generasi saat ini. Pertama generasi harus memahami yang terjadi jangan sampai terulang lagi kekejaman PKI, bahwa 12 hari yang terjadi sampai hari ini masih dirasakan riwayatnya. Makanya riwayat black ini harus di hilangkan," tandasnya.
Hadir dalam upacara virtual haru kesaktian Pancasila di monumen Kresek Madiun, di antaranya Kapolres Madiun, Dandim 0803 Madiun, dan Kajari Madiun.
Diketahui monumen kresek merupakan lokasi pembantaian korban para gembong PKI yang dipimpin Muso, Perdana Menteri Amir Syarifudin, Sumarsono, dan Joko Suyono yang menguasai Madiun selama 12 hari. Madiun baru kembali dikuasai Pemerintah Indonesia melalui pasukan Siliwangi bersama rakyat pada 30 September 1948.
Lihat juga video 'Jokowi-Ma'ruf Peringati Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya':
(iwd/iwd)