Ia yakni Try Deasy Kusuma Ning Ayu atau yang akrab disapa Bu Deasy. Ia merupakan Kades Jatirenggo, Kecamatan Glagah yang rutin meluangkan waktu mengajar anak-anak TK di desanya.
"Keputusan untuk mengajar di TK itu awalnya didasari oleh rasa penasaran ketika melihat turunnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah TK, yang notabenenya adalah milik desa," kata Deasy mengawali perbincangan dengan wartawan, Jumat (1/10/2021).
Deasy akhirnya memberanikan diri untuk terjun langsung. Tidak sekadar mengevaluasi, Deasy benar-benar masuk dan menjadi seorang pendidik di TK.
"Kita kan ndak bisa menyimpulkan sendiri, saya harus tahu dulu dalamnya seperti apa," ujar Deasy.
Setelah terjun langsung untuk mengajar, akhirnya Deasy menemukan kekurangan yang membuat minat masyarakat turun. Menurut Deasy, salah satu kekurangan yang paling terasa adalah metode pembelajaran yang ia nilai begitu kaku dan membosankan.
"Akhirnya ya sudah, saya kasih ekstra Bahasa Inggris sama musik untuk anak-anak agar banyak yang tertarik, dan warga kembali bersekolah di desa kami sendiri. Yang saya lihat itu anak-anak terlalu ditekan untuk bisa membaca, terus sistem yang dipakai itu masih sama dengan dulu waktu saya masih TK," terangnya.
Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Brawijaya Malang ini mengungkapkan, kondisi tersebut tak lepas dari tuntutan dan pola pikir orang tua bahwa anak bisa dikatakan berprestasi jika memiliki nilai akademis yang baik. Padahal, lanjut Kades, setiap anak memiliki kelebihan yang berbeda satu sama lain dan masing-masing anak punya keunikan tersendiri.
"Itulah yang coba saya tanamkan. Bahwa anak-anak itu punya skill dan kemampuan yang berbeda antara satu dengan lainnya," imbuh Deasy.
"Saya pingin orang tua itu jangan berpikiran kalau ndak rangking satu berarti anak ini bodoh. Saya tidak mau yang seperti itu. Yang jelas saya pinginnya pendidikan itu ramah otak, ramah anak," ungkap Deasy.
Kini, Deasy yang mengaku sudah punya jam khusus di TK untuk mendidik anak-anak, ingin mewujudkan cita-citanya menjadikan TK ramah anak. Setiap Rabu dan Sabtu, Deasy aktif mengajar di TK. Bahkan untuk Sabtu ia mengajar penuh di TK karena kegiatan administrasi desanya libur.
"Kalau Sabtu memang saya full ngajarnya, karena pengurusan administrasi di desa memang libur. Jadi di situ saya mengajar anak-anak, ada lukis, tari, nyanyi dan sebagainya. Jadi saya pingin anak-anak walaupun di desa yang jauh dari kota, anak-anak tetap mengenal pendidikan yang baik, yang bagus," pungkas Deasy.