Ada Sendang Brumbun di Lamongan. Setiap tahun, digelar tradisi Keduk Brumbun di sendang tersebut.
Sendang Brumbun berada di Dusun Tepanas, Desa Kranji, Kecamatan Paciran. Ini dikenal sebagai pemandian air panas dengan nuansa alami karena lokasinya yang asri.
"Tradisi bersih-bersih yang oleh warga dikenal dengan istilah Keduk Brumbun ini memang biasa digelar setiap tahunnya, tepatnya pada Bulan September," kata Kepala Desa Kranji, H Husnul Wafiq saat berbincang dengan wartawan, Rabu (29/9/2021).
Selain menggelar bersih-bersih di sekitar sendang, lanjut Husnul, warga setempat juga mengadakan serangkaian kegiatan seperti khotmil Qur'an dan istighosah yang telah dimulai sejak Minggu (26/9/2021). Tradisi Keduk Brumbun ini, menurut Husnul, digelar secara turun temurun di mana masyarakat sekitar membersihkan mata air di Sendang Brumbun dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa lumpur belerang.
"Selain untuk memperlancar sumber air yang keluar, juga untuk gotong royong dan wadah silaturahmi warga serta, sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas pemberian mata air Brumbun ini," ujarnya.
![]() |
Husnul mengatakan, Sendang Brumbun memiliki 2 mata air yaitu air panas dan mata air dingin. Ketika kemarau debitnya menurun tapi masih mencukupi kebutuhan warga.
Ke depan, lanjut Husnul, Brumbun yang memiliki luas wilayah sekitar 4 hektare ini bisa menjadi salah satu sumber PADes dengan memberdayakan masyarakat sekitar.
"Kami akan menambahkan beberapa fasilitas, perbaikan akses jalan masuk, area outbound, spot selfie, penambahan taman di gerbang masuk, dan lain-lain," terangnya.
Juru Kunci Brumbun, Ahmad Tasrun menambahkan, tradisi bersih-bersih sendang sudah dilakukan oleh warga sejak lama. Waktu pelaksanaan, aku Tasrun, sudah ditentukan oleh para leluhur sejak dahulu yaitu setiap Bulan September di hari pasaran Legi.
"Warga yang hadir membawa sejumlah makanan dan jajanan ke lokasi sebagai ungkapan syukur. Kalau dulu, biasanya warga banyak yang membawa tumpeng dan hasil bumi sambil berjalan kaki bersama menuju lokasi," terang Tasrun yang juga Kepala Dusun (kasun) Tepanas.
Simak juga 'Kelezatan Nasi Boran Ikan Sili Bumbu Pedas':
Selain dilakukan pada hari pasaran tertentu di Bulan September, pelaksanaan Keduk Brumbun dilakukan dengan menggunakan bejana khusus yang dikenal warga dengan sebutan Bogor Gongso. Bogor Gongso yang terbuat dari kuningan ini digunakan saat membersihkan mata air dan sendang, sebagai wujud untuk meneruskan adat yang sudah dilakukan oleh para leluhur dari masa ke masa.
"Cerita turun temurun, Bogor Gongso ini memang sudah digunakan oleh Sunan Drajat sejak dahulu saat mengeruk atau membersihkan sendang," kata Tasrun mengungkapkan asal usul Bogor Gongso yang digunakan warga.
Husnul Wafiq menambahkan lagi, selama ini Sendang Brumbun juga telah mendapatkan kucuran dana dari Pemerintah Kabupaten Lamongan dan Provinsi Jawa Timur. Bahkan juga ada sokongan yang datang dari Pemerintah Pusat.
"Sebagian besar dialokasikan dari Dana Desa. Tahun ini, kurang lebih juga ada Rp 500 juta yang masuk ke Brumbun. Kami akan menambahkan beberapa fasilitas, perbaikan akses jalan masuk, area outbound, spot selfie, penambahan taman di gerbang masuk, dan lain-lain. Kalau dulu namanya Pemandian Air Hangat Mbrumbung, maka kami rencanya akan mengubah namanya menjadi Wisata Petirtaan Jenggala Sunan Drajat (Jala Sundra)," pungkasnya.