"Kesan seram tidak ada. Kita memperkenalkan produk unggulan dari program pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan, yaitu L'Pasma Bakery dan Batik Tulis L'Pasma, yang bertempat di Blok Wanita atau Blok Anggrek," ujar Kepala Lapas Klas I Madiun, Asep Sutandar saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (28/9/2021).
Kue dijual dengan harga Rp 6 ribu hingga Rp 7 ribu. Asep mengatakan, kue itu mulai dikenalkan ke luar lapas. Bahkan mulai dipesan untuk suguhan instansi Pemkot dan Polres Madiun. Termasuk kerajinan batik.
"Kita itu melibatkan sekitar 15 binaan wanita yang sudah mahir membuat kue untuk dapat jual. Kalau membatik sekitar 30 napi pria. Alhamdulillah mulai kita kenalkan ke lingkungan instansi pemerintah dan swasta. Setiap acara instansi Pemkot Madiun sering order juga," kata Asep.
Asep menjelaskan, pembinaan dengan keterampilan seluruh napi juga sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995. Yakni Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan.
"Maka itu sudah seharusnya Lapas Klas I Madiun juga melaksanakan apa yang telah menjadi tanggung jawabnya. Kita berharap para napi dapat menyadari kesalahannya, segera memperbaiki diri, dan berjanji untuk tidak mengulangi tindak pidana," jelasnya.
"Agar nanti setelah bebas dari lapas dapat diterima dengan baik oleh lingkungan masyarakat, berperan aktif dalam pembangunan, dan bisa hidup wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab," imbuhnya.
Asep mengungkapkan, selain memberikan keterampilan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), juga sekaligus memberikan sosialisasi terkait Zero Halinar. Yakni menciptakan situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif dalam lapas.
(sun/bdh)