Meski sempat absen karena Pandemi COVID- 19 di tahun 2020, namun pagelaran Jazz berskala Internasional ini tetap tidak ditinggalkan para pecintanya yang biasa disebut jemaah Al Jazziyah.
Selain menikmati jazz, penonton juga dimanja dengan view panorama alam lereng Gunung Bromo yang berada di ketinggian sekitar 2.000 meter dari permukaan laut.
Jazz Gunung 2021 digelar dengan protokol kesehatan ketat. Untuk masuk menuju ke panggung Jazz Gunung, penerapan protokol kesehatannya berlapis. Untuk masuk, semua penonton dan panitia Jazz Gunung maupun musisi wajib swab antigen dan wajib menunjukkan sertifikasi vaksin 2 kali. Serta wajib melakukan scan QR Code Reader dan Barcode Scanner melalui aplikasi PeduliLindungi.
Baca juga: Meriahnya Jazz Gunung Hybrid Concert 2020 |
![]() |
Salah satu penonton Jazz Gunung 2021, Vita Anggraini, asal Jakarta, mengatakan setiap tahunnya dia setia selalu datang dan melihat pagelaran Jazz Gunung. Menurutnya, Jazz Gunung sangat memukau dan beda.
Menikmati musik jazz di tengah dinginnya udara sambil melihat panorama alam lereng salah satu gunung tercantik di dunia, menurut Vita sangatlah keren. Vita selalu berpikir siapapun akan rugi kalau tidak menonton Jazz Gunung.
"Jauh dari Jakarta hanya ingin menikmati dan menonton Jazz Gunung. Karena berbeda dengan jazz pada umumnya. Jazz Gunung dinikmati dari ketinggian, ditambah viewnya cantik banget di Gunung Bromo. Keren banget," kata Vita kepada detikcom, Sabtu (25/9/2021).
Baca juga: Jazz Gunung 2020 Berlangsung di 2 Tempat |
Salah satu alunan jazz yang membuat jemaah Al Jazziyah terbuai adalah saat Janapati tampil. Penampilan band yang digawangi Dewa Budjana ini membuat penonton seakan terhipnotis.
Sementara suguhan aransemen musik Jazz yang berbeda datang dari Ring Of Fire feat Fariz RM. Mereka membuat jemaah Al Jazziyah berjingkrak terbius saat mendengarkan perpaduan irama dari berbagai alat musik ini.
Dan Jazz Gunung Award 2021 diberikan ke Glen Fredly. Penghargaan itu diberikan oleh penggagas Jazz Gunung Sigit Pramono. (iwd/iwd)