Pasien berinisial SU ini telah dinyatakan negatif COVID-19 melalui tes swab PCR. Sebelumnya, hasil tes bayi SU dinyatakan negatif, meski dilahirkan ibu yang positif COVID-19.
SU pulang ke Pamekasan dengan dijemput keluarganya. Berita kesembuhan SU sebelumnya dikabarkan kepada pihak keluarga dan disambut dengan penuh gembira.
![]() |
Dengan wajah ceria, SU menggendong bayinya meninggalkan zona merah RSLI, menuju gerbang dekontaminasi. Kesemuanya dilakukan strerilisasi untuk menghindari potensi menempelnya virus COVID-19 di baju, pakaian dan barang-barang yang dikenakan selama masa penyembuhan.
Relawan PPKPC-RSLI, Sita Pramesthi, mengatakan pihaknya sangat gembira dan bahagia bisa memulangkan ibu dan bayi yang lahir di RSLI dengan sehat dan selamat.
"Kami memastikan proses pemulangan berjalan lancar, dan kami pun akan terus memantau setidaknya selama masa isolasi tambahan di rumahnya. Kami juga telah menghubungi pihak Dinkes Pamekasan untuk turut memonitoring kondisi ibu dan bayi sehingga dipastikan tetap sehat dan terurus dengan baik," jelas Sita.
Tak ketinggalan, para relawan pendamping juga mengupayakan berbagai kebutuhan bayi dan ibunya. Misalnya asupan tambahan berupa kacang hijau setiap pagi. Kondisi ibu dan bayi pun cukup stabil, sehat, tidak ada gejala yang mengarah pada COVID-19 maupun perburukan fisik dan mental.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 (PPKPC) RSLI, Radian Jadid menjelaskan SU dan bayinya menjadi bagian dari 37 orang yang diwisuda pada periode wisuda yang ke-452.
Dengan demikian, jumlah pasien sembuh yang telah ditangani oleh RSLI menjadi 9.986 orang. RSLI juga telah menangani 10.562 pasien dengan kondisi tanpa gejala, gejala ringan, sedang dan berat.
"Semoga jumlah pasien semakin turun sehingga Oktober para nakes dan relawan bisa sedikit rehat dan relaksasi. Namun perlu diwaspadai saat puncak musim hujan di bulan Desember, karena suasana yang cukup dingin memungkinkan virus lebih aktif dan beregenerasi," papar Jadid.
"Untuk itu diharapkan masyarakat harus tetap waspada dan tidak kendor dalam menjalankan protokol kesehatan 6M terutama dalam hal penggunaan masker yang benar. Semoga kita dapat segera menyelesaikan pandemi COVID-19 ini dan tidak terjadi lagi serangan COVID-19 yang meluas menjadi gelombang ketiga, semoga." harap Jadid.