Saat Perempuan Tani Jatim Berperan Bantu Petani Bangkit Hadapi Pandemi

Saat Perempuan Tani Jatim Berperan Bantu Petani Bangkit Hadapi Pandemi

Faiq Azmi - detikNews
Jumat, 24 Sep 2021 14:14 WIB
perempuan tani HKTI Jatim
Peempuan Tani HKTI Jatim bantu petani saat pandemi (Foto: Faiq Azmi)
Surabaya - Di tengah pandemi COVID-19, petani harus memutar otak demi tetap survive mempertahankan mata pencahariannya. Di Jatim, sektor pertanian tetap menjadi tumpuan warga, sekaligus menciptakan ketahanan pangan untuk negara.

Namun ada sejumlah kendala yang dihadapi oleh petani saat pandemi ini. Mulai dari gagal panen yang menjadi permasalahan tiap tahunnya hingga susahnya proses distribusi di tengah pembatasan yang dilakukan pemerintah.

Dalam membantu mengatasi keluhan para petani tersebut, Perempuan Tani (Pertani) Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Jatim hadir membantu mengatasi keluhan petani. Perempuan Tani HKTI Jatim dipimpin oleh Lia Istifhama.

Perempuan 36 tahun tersebut menjadi pemimpin perempuan tani yang mayoritas berisi pemuda-pemudi milenial. Tujuannya jelas, mendengar keluh kesah para petani dan membantu mereka menciptakan kesejahteraan pangan.

Lia menjelaskan tentang potensi agraris di Indonesia yang setiap tahunnya membutuhkan 200 ribu hektare lahan pertanian. Di sisi lain, banyak problem petani yang ditemui, di antaranya adalah kendala gagal panen sehingga dikhawatirkan menurunkan semangat bertani.

perempuan tani HKTI JatimPerempuan Tani Jatim bantu petani dengan empati (Foto: Faiq Azmi)

"Di sini adalah peleburan diri untuk menjadi bagian penting penguatan potensi pangan lokal, termasuk dalam hal pemasaran. Sehingga menjadi unsur penting di dalam aspek agraris dari hulu ke hilir. Tinggal strategi menyesuaikan aspek demografis. Contoh, jika di perkotaan menerapkan urban farming," kata Lia kepada detikcom, Kamis (23/9/2021).

"Perempuan Tani HKTI Jatim mengambil tema membantu petani dengan empati. Kami menjalankan tanggung jawab sosial dengan menjadi bagian keluarga besar Pertani HKTI yang telah memunculkan semangat mencintai sektor agraris, terutama pertanian secara sempurna. Hal ini muncul karena empati selama kami turun di lapangan. Menemui petani, berbincang dengan mereka, melihat semangat mereka sehingga menjadi fakta yang sangat terenyuh di hati," lanjut Lia.

Perempuan tani Jatim, kata Lia, juga menemukan tentang hambatan para petani yakni susahnya petani menjual hasil panen. Ditambah adanya pandemi COVID-19 dan beberapa kebijakan pengetatan pemerintah membuat proses distribusi hasil panen para petani jadi terhambat.

Untuk solusinya, kata Lia, Perempuan Tani Jatim turut membantu proses distribusi hasil panen para petani. Pihaknya turun menjumpai petani-petani di 38 Kabupaten/Kota di Jatim dalam kurun waktu dua tahun terakhir untuk langsung berinteraksi.

Lebih lanjut Lia menjelaskan HKTI juga mensupport berbagai kebutuhan petani. Mulai dari bibit tanaman, lalu memberi bantuan pupuk, memberi pendampingan mulai masa tanam sampai panen, hingga mendistribusikan hasil pengolahan para petani.

"Kita tidak hanya memberi bantuan pupuk atau bibit ke petani. Perempuan Tani juga melakukan pendampingan mulai masa tanam hingga panen khususnya untuk petani porang," kata Lia.

"Sejak dilantik Oktober 2019, Perempuan Tani HKTI Jatim turun menyapa petani, membantu mereka. Apalagi, di tengah pandemi ini, ada sejumlah keluhan, di antaranya ada pembatasan-pembatasan (PPKM) dari pemerintah. Ini kadang menghambat proses distribusi petani khususnya petani jagung, akhirnya hasil panen mereka nganggur dan dibiarkan begitu saja. Kita pastikan proses distribusi ini bisa berjalan, agar petani tidak merugi," beber Lia.

Lia menyebut keluhan lain petani yakni kehabisan modal di tengah pandemi. Saat proses penjualan hasil panen mereka terhambat, para petani tidak mendapat pemasukan yang sama saat sebelum pandemi terjadi.

"Kita membantu bibit, membantu pupuk dan pemilihan pupuk yang baik. Saat pendampingan, kami sekaligus mendorong pemakaian pupuk organik. Dengan harapan, nanti hasil pertanian akan berkarakter subur. Meski jumlahnya tidak banyak (bantuan Perempuan Tani) tapi setidaknya ini bisa membantu, dari peran kami sebagai perempuan tani," katanya.

perempuan tani HKTI JatimHambatan petani akan dijembatani oleh Perempuan Tani Jatim (Foto: Faiq Azmi)

Lia mencontohkan manfaat penggunaan pupuk organik. Jika pupuk organik digunakan di beras atau jagung, maka hasil beras atau jagung tersebut akan baik, utuh, ukurannya besar. Hal ini memudahkan dalam proses pemasaran, serta ramah lingkungan.

"Harus kita ketahui, umumnya yang bersifat organik dan alami, akan lebih sehat. Sehat ini sekaligus sehat dari dalam dan luar. Sehat dalam adalah bahwa komposisi yang ada di dalam pertumbuhan pertanian, tidak tercampur dengan bahan kimia. Sedangkan sehat dari luar adalah bahwa residu atau pembuangan selama proses cocok tanam, tidak tercampur dengan bahan kimia yang khawatirnya memiliki dampak kurang bagus untuk lingkungan sekitar," ungkap Lia.

"Kami perkuat makna ramah lingkungan karena penggunaan pupuk hayati organik tidak menyisakan bahan kimia yang merusak lingkungan sekitar pertanian," imbuh keponakan Gubernur khofifah ini.

Selain memberi bantuan kepada petani, Perempuan Tani Jatim juga melakukan penanaman pohon dengan Perhutani maupun LMDH setempat. Meski diisi para perempuan dan milenial, Lia menegaskan, Perempuan Tani selama ini all out membantu petani meningkatkan produktifitas hasil panen.

"Bahwa kami ada untuk ada, yaitu memberikan sumbangsih nyata pada sektor agraris dengan cara yang kami mampu, sederhana tapi mengena. Setidaknya, membangun spirit dan motivasi," ungkap Lia.

Perempuan Tani Jatim sendiri mengakui bahwa minat pemuda untuk bertani masih rendah. Pertanian masih identik dengan persepsi sawah, becek, dan tidak modern.

"Bahwa memang petani profesi penting dan menjanjikan. Tentu perlunya peran pemerintah baik eksekutif maupun legislatif menggaransi bahwa profesi tani aman dan memenuhi ekspektasi kaum muda. Balai Latihan pertanian ditingkatkan lagi. Kemudian kombinasi teknologi ditingkatkan termasuk peran serta institusi pertanian pengolahan produk lokal. Bangun pemudi-pemuda, bangun sektor agraris untuk bangsa," lanjut Lia.

Bagi Perempuan Tani Jatim, membantu para petani adalah sebuah hal yang sudah rutin dilakukan. Prinsip Perempuan Tani Jatim adalah jangan sampai negeri ini terus mengandalkan impor. Indonesia harus swasembada, tidak hanya beras, porang, tetapi juga tanaman lainnya.

"Kalau mengandalkan impor, berarti menunda spirit swasembada dan kemandirian pangan. Oleh sebab itu, peran petani lokal sangat penting untuk menjaga kelangsungan kehidupan di negeri ini. Selamatkan pangan selamatkan kehidupan," tegas Lia.

perempuan tani HKTI JatimPerempuan Tani Jatim juga serap aspirasi petani demi hasil panen yang maksimal (Foto: Faiq Azmi)

Lia menambahkan peran Perempuan Tani Jatim ini juga turut membantu Pemprov Jatim untuk turun langsung menyerap aspirasi petani. Dalam misi Jatim Bangkit yang diusung Pemprov, Perempuan Tani berharap, hasil pertanian di Jatim pada tahun 2021 ini bisa meningkat.

"Petani adalah potret ketangguhan dan keteguhan. Konsisten, sabar, tetap memiliki strategi, adalah yang dimiliki petani. Inilah yang seharusnya kita teladani. Perempuan Tani Jatim mendukung Jatim Bangkit, dan tentunya Jatim membawa spirit swasembada," kata Lia.

Salah satu petani porang di Trenggalek Yusuf mengaku mendapat pendampingan dari Perempuan Tani Jatim mulai masa tanam. Ia mendapat bantuan pupuk organik untuk membantu proses masa tanam porang.

"Kami sangat terbantu peran Perempuan Tani Jatim, kami diberi pendampingan. Tentunya ini menguatkan kami, bagaimana petani juga diperhatikan, tidak hanya saat panen, tapi sejak masa tanam. Bagian terpenting lainnya, tentu kita inginnya saat nanti panen dibantu proses penjualan, distribusi," kata Yusuf.

Halaman 2 dari 3
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.