Vaksin Merah Putih platform inactivated virus dari Universitas Airlangga (Unair) ditargetkan produksi Maret 2022. Awal Oktober, dijadikan momentum untuk uji manusia bila uji pre preklinik fase 2 pada hewan makaka tuntas.
Saat ini Unair telah menggunakan 42 makaka baik usia anak, remaja, dewasa atau sedang hamil untuk uji tantang (Diberi virus). Bahkan makaka yang memiliki komorbid pun juga diuji. Hal ini untuk mengetahui vaksin itu bekerja untuk usia berapa saja dan kondisi tertentu.
"Sekitar 28 makaka yang kita uji tantang. 41 Total makaka yang, ada anak, hamil, ada yang remaja dan dewasa. Kita perlu juga model komorbid, yang terinfeksi penyakit. Makaka secara alami, kemudian ada anak, ada yang jantan betina remaja dan dewasa," kata Ketua Peneliti Vaksin Merah Putih di Unair, Prof Dr drh Fedik Abdul Rantam saat dihubungi detikcom, Selasa (22/9/2021).
Baca juga: Vaksin Merah Putih Diproduksi Maret 2022, Berapa Harganya? |
Dia mengaku selama uji tantang pada seluruh makaka, tidak ada kesulitan dan masalah. Sehingga vaksin dipastikan betul-betul aman jika nanti benar-benar difungsikan.
Sementara efek yang dirasakan Makaka selama uji preklinik dan uji tantang ini tidak menunjukkan efek berat.
"Jadi kalau saya lihat dari apa yang ada, temperatur hewan-hewan setelah uji tantang tentu ada responnya. Tapi setelah imunisasi tidak ada yang ditemukan kenaikan temperatur dari suhu tubuh," tandasnya.
Simak video 'Vaksin Merah Putih Diproduksi dan Digunakan di Tahun 2022':