Pakar Hukum Indonesia Prof Dr Jacob Elfinus Sahetapy SH MA tutup usia. JE Sahetapy merupakan Guru Besar Emeritus Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair).
JE Sahetapy dikenal luas karena sifatnya yang tegas, jujur dan menjunjung tinggi integritas. "Kita betul-betul berduka, kehilangan putra terbaik dari Fakultas Hukum Unair dan meninggalkan banyak legasi," kata Dekan FH Unair, Iman Prihandono saat dihubungi detikcom, Selasa (21/9/2021).
"Beliau mengajarkan integritas. Orangnya memang agak keras tapi sangat integritas. Menjunjung tinggi integritas. Dan itu memang diperlukan. Beliau pernah jadi dekan, tentunya memberikan contoh yang baik bagi mahasiswanya. Memang keras, bicaranya blak-blakan, lurus, tapi integritasnya tidak diragukan," tambahnya.
Banyak kenangan dari JE Sahetapy. Ia juga menulis banyak buku. Salah satunya Buku Kejahatan Korporasi tahun 1994.
"Kemudian legasi yang paling besar itu di RUU KUHP yang sekarang ada itu disederhanakan. RUU KUHP sudah lama sekali, 10 tahun lebih mungkin pernah disederhanakan Prof Sahetapy tinggal 2 bagian saja. Sebelum yang kita pegang draft-nya, dulu masih 3 bagian, ada aturan umum, bagian tindak pidana, bagian tentang pelanggaran, kejahatan dan lain-lain. Tapi diringkas jadi 2 saja, ketentuan umum dan tindak pidana saja. Itu lebih memudahkan pembahasan," jelas Iman.
Meski RUU KUHP belum goal, tapi JE Sahetapy lah yang menyederhanakan hingga tinggal 2 bagian saja. "Memang sampai sekarang itu yang kita pegang draf terakhir. Lebih ringkas," ujarnya.
Lihat juga video 'Ulama KH Edi Junaedi Nawawi Meninggal saat Rakerda MUI Tangerang':
Kiprahnya di Unair juga begitu besar. JE Sahetapy merupakan Guru Besar Emeritus Unair sejak 1998. Ia mengawali karier sebagai dosen Unair lalu menjadi guru besar, sambil mengajar di berbagai universitas lainnya.
"Tahun 1959 mengajar sebagai asisten di Unair. Lulus dari Saparua Maluku Tengah tahun 1942 Sekolah Rakyat, 1947 Sekolah Menengah Saparua 51, SMAN 54 Surabaya, tahun 1959 asisten dosen di Unair. Dekan Fakultas Hukum Unair tahun 1979-1985. Pernah di Amerika, di University of Utah di Kota Salt Lake, Utah, Amerika Serikat untuk gelar MA," paparnya.
Selain itu, JE Sahetapy juga pernah menyoroti kasus mega korupsi Hambalang pada tahun 2012 di acara Indonesia Lawyers Club (ILC). Waktu itu ia menyoroti aparat penegak hukum terutama polisi.
"Polisi ini lebih rusak dari zaman-zaman sebelumnya. Yang baik hanya ada 2 polisi saja. Polisi tidur sama Pak Hoegeng. Kapolri saat ini harus segera diganti. Korupsi sudah rahasia umum. Pak Dahlan sendiri mengakui sudah 70 persen BUMN korupsi. Saya kira itu pasti ada perusahaan-perusahaan BUMN yang terlibat di Hambalang. Hambalang ini akan menjadi sejarah hitam," ujar Sahetapy waktu itu.
Prof Sahetapy mengembuskan napas terakhir pukul 06.57 WIB di rumah sakit. Jenazahnya, oleh keluarga dibawa ke rumah duka di Grand Heaven Surabaya.