RS Darurat COVID-19 UIN Tulungagung Nol Pasien Setelah 1,5 Tahun Beroperasi

RS Darurat COVID-19 UIN Tulungagung Nol Pasien Setelah 1,5 Tahun Beroperasi

Adhar Muttaqin - detikNews
Selasa, 21 Sep 2021 08:32 WIB
Setelah beroperasi selama 1,5 tahun, Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) UIN Tulungagung kosong. Seluruh pasien dinyatakan selesai masa karantina.
Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) UIN Tulungagung/Foto: Adhar Muttaqin/detikcom
Tulungagung -

Setelah beroperasi selama 1,5 tahun, Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) UIN Tulungagung kosong. Seluruh pasien dinyatakan selesai masa karantina.

"Iya, jadi sejak Senin (20/9/2021) RSDC UIN Tulungagung kosong, tujuh pasien terakhir sudah pulang," kata Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung dr Kasil Rokhmat, Selasa (21/9/2021).

Kosongnya tempat isolasi terpadu tersebut diakibatkan oleh dua faktor. Yakni penurunan angka penyebaran COVID-19, serta rencana penggunaan kembali dua gedung rusunawa dan ma'had UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung untuk asrama mahasiswa.

"Angka COVID-19 di Tulungagung memang terus turun, namun sisi lain RSDC ini memang sengaja kami kosongkan. Sesuai dengan pemberitahuan UIN, bahwa akan segera dilaksanakan perkuliahan tatap muka terbatas, sehingga gedung akan dipakai," jelasnya.

Sehingga sejak Senin kemarin, pihaknya tidak lagi mengirimkan pasien isolasi COVID-19 ke RSDC UIN Tulungagung. Rencananya, jika ada pasien isolasi yang baru, maka akan dialihkan ke RSDC Rusunawa Jepun.

"Nanti akan dialihkan ke Jepun, di sana pun saat ini kondisinya alhamdulillah sepi," jelasnya.

Kasil menambahkan, RSDC UIN dan Jepun tersebut dibentuk untuk menampung pasien isolasi yang tidak tertampung di tempat isolasi yang ada di tingkat desa maupun kecamatan. Saat terjadi lonjakan kasus beberapa bulan lalu, kondisi RSDC sempat dipenuhi oleh pasien.

Bantuan gedung rusunawa dan ma'had UIN Tulungagung untuk RSDC sejak April 2020, dinilai cukup membantu pemerintah daerah dalam penanggulangan COVID-19. Terlebih pada saat kasus penyebaran Corona mengalami beberapa kali lonjakan.

Pascapengosongan RSDC UIN Tulungagung, dinas kesehatan setempat akan melakukan proses sterilisasi seluruh ruangan. Sehingga nantinya bisa digunakan oleh mahasiswa dengan aman.

"Kami juga akan memperbaiki fasilitas atau perabot yang rusak, selama digunakan menjadi tempat isolasi terpusat," jelasnya.

Simak video 'Kala Dunia Apresiasi Kinerja RI dalam Mengendalikan Covid-19':

[Gambas:Video 20detik]



Humas UIN Tulungagung Ulil Abshor membenarkan adanya rencana penggunaan kembali gedung rusunawa dan ma'had oleh kampus. "Jadi memang benar, sesuai dengan surat edaran dari Dirjen Pendis Kemenag tentang rencananya perkuliahan tatap muka terbatas bulan depan, maka kami secara paralel juga melakukan persiapan sarana dan prasarana," kata Ulil.

Untuk itu, UIN Tulungagung telah mengirimkan surat pemberitahuan ke Pemkab Tulungagung terkait rencana penggunaan kembali gedung rusunawa dan ma'had tersebut.

Di sisi lain Koordinator Tim Dukungan Psikososial Tagana Tulungagung, Imam Syafi'i mengatakan, meskipun telah dikosongkan pihaknya masih belum ditarik dari RSDC.

"Kami masih melakukan penjagaan di sini, termasuk mengamankan properti yang ada di dalam RSDC. Kami juga belum ada surat penarikan dari Satgas COVID-19 Tulungagung," kata Imam.

Menurutnya, selama melakukan pendampingan di RSDC UIN Tulungagung, pihaknya mengaku merasakan naik turunnya kasus COVID-19 di Tulungagung. "Banyak kenangan selama 18 bulan di sini, bersama relawan dan para pasien isolasi. Semoga pandemi segera berakhir," ujarnya.

Dalam data Satgas COVID-19 Tulungagung, hingga saat ini jumlah warga yang terpapar virus Corona mencapai 8.123 orang. Dengan rincian 7.717 orang dinyatakan sembuh, 269 orang meninggal dunia, 69 orang masih dirawat di rumah sakit dan 68 orang menjalani isolasi. Angka kesembuhan COVID-19 di Tulungagung mencapai 95 persen.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.