Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, Dwi Cahyono mengatakan, okupansi hotel di Jatim mulai naik. Dari yang sebelumnya jatuh dan okupansi kurang dari 10%.
Okupansi hotel di Jatim saat weekday sudah naik 15 sampai 20%. Yaitu saat ini 30 sampai 35% untuk hari biasa di luar weekend.
"Kalau weekend, apalagi dekat tempat wisata itu memang lebih tinggi dari itu, sekitar 40-45%. Sudah lumayan. Naiknya 15%," kata Dwi saat dihubungi detikcom, Sabtu (18/9/2021).
Kenaikan okunpansi hotel ini diharapkan terus naik, terlebih tempat wisata sudah ada yang mulai uji coba. Akan tetapi, sektor pariwisata ini mendapat PR euforia dari masyarakat yang bisa saja meningkatkan kasus COVID-19.
"Justru di sini takutnya euforia, makanya kita prokesnya ketat dan taat betul di area dekat tempat wisata," ujarnya.
Saat ini hotel-hotel yang tutup sementara, seperti di Batu mulai menjadwalkan memanggil karyawan yang dirumahkan. Para karyawan akan mempersiapkan hotel yang akan buka kembali.
"Karena ini butuh maintenance, yang dulunya sekitar 20-25% fasilitas yang digunakan, sekarang kondisi recovery sudah diperbaiki lagi, dibersihkan. Mudah-mudahan yang tutup sementara, yang merumahkan karyawan dengan kondisi mulai membaik dipanggil lagi karyawannya," jelasnya.
Sedangkan untuk 10 hotel yang tutup sementara di Batu akan kembali buka setelah tempat wisatanya buka. Sebab, hotel yang tutup ada di satu kawasan Selecta Grup.
"Nunggu obyek wisata boleh buka. Terutama yang di Batu kan di Selecta Grup, kalau destinasi belum boleh buka. Sementara ini kan Jatim Park 2, anak-anak ga boleh masuk, jadi masih belum buka. Kalau destinasi buka, otomatis hotel yang 10 itu akan buka juga," pungkasnya. (fat/fat)