Sebanyak 25 anak terdampak dikumpulkan di rumah Ketua RT 01 RW 01. Sejumlah Polwan kemudian mengajak mereka bermain. Anak-anak juga diajak bernyanyi, bercerita.
Anak-anak tampak gembira dan antusias. Banyak yang berani tampil untuk bernyanyi dan bercerita.
Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman mengatakan, trauma healing dilakukan agar anak-anak tidak trauma dengan ledakan. Anak-anak juga mendapatkan buah tangan dari polisi.
"Kami melaksanakan trauma healing tujuannya agar adik-adik ini tidak trauma dengan kejadian kemarin," kata Arman, Selasa (14/9/2021).
Pada saat ledakan, warga berhamburan keluar. Warga menyangka ada tsunami sehingga sebagian mengumandangkan azan. Menurut warga, setelah ledakan, kondisi sekitar gelap karena debu dari dua rumah yang hancur.
Baca juga: Fakta-fakta dari Ledakan Keras di Pasuruan |
"Penegakan hukum akan kami lakukan. Dua orang yang meninggal kami tetapkan sebagai tersangka. Namun tak menutup kemungkinan ada tersangka lain," tambah Kapolres Arman.
Ledakan keras itu menghancurkan rumah Abdul Ghofar (40) dan rumah mertuanya, Zainab (60). Ghofar dan ayahnya, Mat Shodiq (60) tewas dalam ledakan itu. Ghofar tewas dalam perjalanan ke Puskesmas setelah sempat ditolong warga, sedangkan jenazah ayahnya ditemukan di lokasi.