Seperti Superindo Dharmahusada. Dari pantauan detikcom, mulai pukul 10.00 WIB, beberapa pelanggan yang tidak memenuhi syarat harus kembali pulang. Namun ada yang terpaksa menunggu di halaman supermarket karena menunggu keluarganya berbelanja.
Syarat yang tidak dipenuhi antara lain membawa anak usia di bawah 12 tahun dan tidak membawa HP untuk menunjukkan telah vaksinasi.
Anik (53) warga Tambaksari, misalnya. Dia mengeluh tidak bisa masuk karena tidak membawa ponsel. Padahal, Anik sudah melakukan vaksin hingga 2 kali.
Akhirnya, dia menunggu di halaman dan hanya anaknya yang masuk untuk berbelanja. Anik sendiri tidak mengetahui jika harus scan barcode.
"Ga bawa HP, jadi ga bisa masuk. Baru tahu ini. Terakhir kesini beberapa hari lali, tapi ga pakai barcode. Tadinya ke Superindo Delta, ada gini (Scan PeduliLindungi), terus cari ke tempat lain. Akhirnya kesini sama saja. Padahal saya sudah vaksin 2 kali, tapi ga bawa HP aja," kata Anik kepada detikcom, Selasa (14/9/2021).
Berbeda keluhan dengan Salma (31). Dia, suami dan dua anaknya masih balita terpaksa pulang. Sebab ada aturan anak kecil yang belum vaksin dan tidak bisa masuk.
"Iya ga bisa masuk, saya sudah vaksin, tapi bawa anak kecil. Ya nggak papa, pulang, memang sudah aturannya begitu," ujarnya.
Sementara detikcom mendatangi beberapa supermarket di Surabaya cek barcode PeduliLindungi. Di supermarket Bilka, Remaja, Indo Grosir hingga Palapa belum menerapkan aplikasi PeduliLindungi.
Sebelumnya, Aprindo Jatim menyebut yang baru mendaftar menggunakan PeduliLindungi sekitar 100-an supermarket. Namun data tersebut masih terus berjalan, sebab masih banyak yang mengajukan untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
"Anggota yang mendaftar ini sekitar 75-100an. Semua dari Jatim, Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Jombang, Madiun, Ponorogo, dari ujung timur sampai selatan. Saya belum sempat ngerekap. Datanya masih masuk terus belum final," kata Ketua Aprindo Jatim, April Wahyu Widati. (fat/fat)