Pantauan di lokasi, Minggu (12/9/2021), puluhan orang datang ke lokasi ledakan. Mereka berasal dari desa setempat, tetangga desa bahkan dari kecamatan lain. Tampak juga banyak pegowes di lokasi melihat kondisi.
Puluhan orang ini berkerumun di luar garis polisi yang masih melintangi tempat kejadian perkara. Warga melihat reruntuhan dua rumah yang hancur karena ledakan dahsyat pada Sabtu (11/9) pukul 08.00 WIB. Mereka juga mengabadikan dengan kamera handphone.
Kondisi runtuhan 2 bangunan rumah masih sama dengan sebelumnya. 2 rumah hancur lebur. Dinding tembok menjadi serpihan, kayu-kayu berserakan dan genting-genting menjadi kepingan.
![]() |
Tim Gegana Polda Jatim sudah melakukan penyisiran di lokasi ledakan dan mengamankan sejumlah barang bukti. Tim Inavis dan Labfor juga sudah melakukan olah TKP. Namun penyelidikan belum tuntas sehingga garis polisi belum di buka.
"Sudah tahu dari media-media ada ledakan, tapi ingin tahu langsung. Tadi dari gowes, mampir ke sini," kata Samsuri, warga Kelurahan Petamanan, Kota Pasuruan.
Hari Budiono, warga Desa Kawisrejo, Kecamatan Rejoso, mengaku sengaja datang ke lokasi. Ia penasaran dengan dampak ledakan yang diberitakan berbagai media.
"Sangat membahayakan. Bom Ikan ini kan dilarang. Ini malah buat di permukiman," ujar Hari.
Ponitin, warga sekitar menyebut sejak ledakan situasi di lokasi tak pernah sepi. "Banyak yang datang melihat. Penasaran," ujar Ponitin.
Seperti diberitakan, 2 rumah di Dusun Macan Putih, Desa Pekangkungan, Kacamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, hancur akibat ledakan keras, Sabtu (11/9/2021) pukul 08.00 WIB. Selain itu ada belasan rumah yang mengalami kerusakan ringan di bagian atap, kaca dan plafon.
Ledakan dahsyat diduga berasal dari pembuatan bondet atau bom ikan pada pukul 08.00 WIB itu menyebabkan 2 rumah hancur. 2 penghuni rumah tewas yakni Ghofar (40) dan ayahnya Mat Shidiq (60). (iwd/iwd)