Ini merupakan terobosan baru dari Bank Sampah Banyuwangi (BSB). Mereka menggelar ngopi dengan menukar sampah plastik di Kantor BSB di Jalan Jaksa Agung Suprapto Gang Annur, Kelurahan Penganjuran, Banyuwangi.
Kopi yang disediakan pun tidak asal-asalan. BSB menggandeng barista kopi asli Banyuwangi, Novian Darma Putra, yang juga merupakan penggiat sampah.
Kordinator BSB Agus Supriyadi mengatakan, kegiatan ini merupakan program dari bank sampah yang bertujuan untuk menarik minat masyarakat agar mau menabung sampah. Ini merupakan inovasi program Bank Sampah Giat Keliling (Bagiak) dengan menggandeng UMKM.
![]() |
"Kami menggandeng Mobile Cafe (MoCa) UMKM Banyuwangi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sampah juga berharga. Bisa digabung dan menghasilkan uang," ujar Agus kepada detikcom, Rabu (8/9/2021).
Acara ngopi tukar sampah ini digelar setiap hari mulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Untuk secangkir kopi, warga hanya tinggal menyetor sampah seberat 250 gram atau seperempat kilogram saja. Lokasinya di tengah hutan kota, di samping depo sampah kota Banyuwangi.
"Memang di sini ada lokasi padat penduduk tapi banyak pohon besar disini. Dan dekat dengan depo sampah. Tapi kita jamin tidak akan bau," tambahnya.
Nantinya, kata Agus, tak hanya ngopi bayar sampah yang digelar. Mungkin juga ada tukar sampah dengan sembako, sayuran hingga makanan berat atau ringan. Tentu saja hal ini dengan mengundang UMKM di Banyuwangi.
"Sampah yang dibawa akan dikonversi dengan rupiah dan bisa dibelikan sembako, makanan ringan, beras, ataupun sayuran," pungkasnya.
Barista Banyuwangi Novian Darma Putra menambahkan dirinya memang sering memberikan pelayanan pembayaran kopi dengan sampah. Hal tersebut ia lakukan sejak tahun 2019 lalu, guna memberikan edukasi kepada masyarakat jika sampah bukan hanya menjadi kotoran namun juga bisa bermanfaat dan memberikan nilai.
"Ini terobosan lanjutan dengan menggandeng BSB. Kita lakukan agar memberikan edukasi kepada masyarakat Banyuwangi," ujarnya.
Per hari, kata Novian, sekitar 75 cup kopi terjual dengan menukar dengan sampah. Sampah-sampah ini kemudian ditukar di bank sampah, untuk ditukarkan menjadi hasil dirinya menjual kopi.
"Alhamdulillah setiap hari semakin meningkat. Makanya kalau mau ngopi sambil menjual sampahnya ya datang kesini," pungkasnya.
Tonton juga: Bang Edy Sulap Sampah Jadi Lukisan Senilai Rp 200 Juta
(iwd/iwd)