"Hasil assessment dan maintenance EWS Sirine Tsunami Rekayasa Wilayah Banyuwangi yang dilakukan oleh Kapus Inskalrek dan Tim, Kepala BBMKG Wilayah III dan Tim, Kasgeof Tretes dan Tim di lapangan update Jumat 3 September 2021, jam 8 malam sudah bisa berfungsi baik," ujar Kepala BMKG Tretes Pasuruan, Djati Cipto Kuncoro kepada detikcom, Selasa (7/9/2021).
Enam EWS yang berfungsi setelah diperbaiki tersebut di antaranya di Kelurahan Kampung Mandar, Kantor Desa Blimbingsari, Pantai Satelit, Pelabuhan Muncar, Masjid Pancer dan Balai Dusun Pancer.
"Sehingga peralatan dari BKMG saat ini sudah rampung. Kemarin kita juga menunggu alat karena ada masalah bukan karena kerusakan parah," tambahnya.
Sebelumnya BMKG melakukan assessmen terhadap seluruh alat peringatan dini deteksi tsunami di Banyuwangi. Hasil assessmen dan maintenance tersebut, menyatakan bahwa seluruh alat EWS yang berjumlah 8 unit yang terpasang di sejumlah pesisir pantai di Banyuwangi sudah berfungsi dengan baik.
Sementara Kasi Kedaruratan BPBD Banyuwangi, Ponirin Hadi menambahkan, setiap tanggal 26 akan dilakukan ujicoba dan assessment terhadap 8 EWS di Banyuwangi itu.
"Kita rutin menggelar kegiatan ujicoba setiap bulan. Ini kita lakukan untuk memantau apakah alat berfungsi dengan baik," tambahnya.
Sebelumnya, BPBD dan BMKG Banyuwangi melakukan ujicoba terhadap 8 alat peringatan dini tsunami di pesisir laut selatan. Hasilnya, 6 alat EWS rusak dan hanya 2 yang berfungsi dengan bunyi sirine.
Rusaknya sejumlah alat peringatan tsunami dini di pesisir Selatan Banyuwangi tersebut sudah lama berlangsung. Pihak BPBD Banyuwangi sendiri tidak memiliki wewenang untuk memperbaiki, karena EWS milik BMKG.
Selain EWS, BPBD juga telah memasang rambu-rambu jalur evakuasi dan menyiapkan tempat aman dari tsunami. Diantaranya yang sudah siap yakni di desa Sarongan, terutama Rajegwesi. Desa Sumberagung di Pancer, Desa Pesanggaran di Lampon dan Desa di Grajagan.
(fat/fat)