Sekretaris Dinkes Kabupaten Blitar, Christine Indrawaty mengatakan, layanan gratis ini diberikan sejak hari ini, Selasa (7/9/2021). Munculnya kebijakan itu, menyusul turunnya Kabupaten Blitar ke level 3 dan semakin longgarnya pembatasan aktivitas warga.
"Kita turun ke level 3. Kami menilai banyak masyarakat yang butuh antigen untuk memulai aktivitas kembali. Seperti warga yang mau perjalanan, mahasiswa yang mau balik kuliah, CPNS yang mau ikut tes, pelaku wisata dan lain-lain," jawab Christine dihubungi detikcom.
Layanan gratis ini, lanjut Christine, tentu juga karena ada sarana pendukung yang telah tersedia. Kabupaten Blitar baru saja mendapat bantuan sebanyak 30 ribu reagen antigen dari pemerintah. Selain itu, sisa stok belanja Dinkes Pemkab Blitar sendiri masih sekitar 2.500 reagen. Dengan jumlah stok sebanyak 32.500 reagen tersebut, menurut Christine mencukupi untuk memberikan layana gratis bagi warga yang membutuhkan.
"Kalau dulu kita sangat banyak membutuhkan untuk tracing kan. Nah sekarang kasus baru menurun signifikan, otomatis jumlah tracing juga berkurang banyak. Nah stok yang tersedia ini akan lebih baik jika digratiskan bagi warga yang butuh untuk syarat perjalanan," imbuhnya.
24 Puskesmas yang tersebar di 22 kecamatan Kabupaten Blitar tidak memberikan batasan layanan swab antigen gratis. Semua puskesmas itu, membuka layanan sejak hari Senin sampai Sabtu pada jam kerja. Rata-rata, layanan gratis diberikan mulai pukul 09.00-11.00 WIB.
Layanan ini tidak gratis, bagi warga yang belum pernah memeriksakan diri ke puskesmas setempat. Karena mereka harus mengganti kartu berobat dan kartu rekam medianya. Biaya penggantian kartu itu antara Rp 10-15 ribu.
"Syaratnya hanya membawa KTP yang menunjukkan sebagai warga kabupaten ya. Layanan rapid antigen gratis ini, khusus untuk warga Kabupaten Blitar saja," pungkasnya. (fat/fat)