Positivity Rate Jatim Turun di Angka 4,68%, Khofifah: Sesuai Standar WHO

Positivity Rate Jatim Turun di Angka 4,68%, Khofifah: Sesuai Standar WHO

Hilda Meilisa - detikNews
Senin, 06 Sep 2021 17:44 WIB
covid-19 di jatim
Positivity rate mingguan di Jatim sudah sesuai standar WHO (Foto: Tangkapan layar)
Surabaya - Positivity rate mingguan di Jatim telah mencapai angka 4,68%. Angka ini merupakan capaian baik karena sesuai standar pengendalian pandemi dari WHO, yakni di bawah 5%. Bahkan, angka ini di bawah positivity rate mingguan nasional yang berada di angka 6,97%.

Data ini sesuai assessment situasi COVID-19 di laman website Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 4 September 2021. Diketahui, semakin rendah angka positivity rate, semakin menunjukkan kecilnya tingkat penularan, yang menunjukkan keberhasilan pengendalian pandemi.

Atas capaian ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku bersyukur dan berterima kasih atas kerja keras semua pihak. Seperti Forkopimda Jatim yakni Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya, Pemkab/Pemkot, tenaga kesehatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, media, dan seluruh elemen masyarakat.

"Alhamdulillah positivity rate mingguan kita sekarang sudah sesuai standar WHO di bawah 5% yaitu 4,68%, bahkan juga di bawah nasional. Ini pertama kali selama pandemi COVID-19. Hal ini berseiring bahwa zonasi daerah asesment level 4 di Jatim hanya tinggal 4 kabupaten/kota," kata Khofifah di Badan Penghubung Provinsi Jatim Jalan Pasuruan Jakarta, Senin (6/9/2021).

Khofifah menjelaskan, capaian ini dipengaruhi oleh masifnya testing dan tracing yang lebih efektif. Dengan standar jumlah tes yang ditetapkan WHO yaitu 1:1.000 penduduk per minggu, di mana Jatim seharusnya melakukan tes 40.000 per minggu.

Sementara, pekan lalu, jumlah testing di Jatim telah mencapai 90.045. Artinya angka tes di Jatim sudah mencapai lebih dari 2 kali lipat standar WHO.

"Idealnya testing minimal yang dilakukan di Jatim adalah kurang lebih sekitar 40.000 tes tapi kita sudah berhasil mencapai lebih 2 kali lipat dari target tersebut," tambahnya.

Selain itu, untuk pelacakan kasus atau tracing ratio COVID-19 di Jatim juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dari yang sebelumnya 1,17, sekarang naik menjadi 11,75. Hal ini menunjukkan kapasitas tracing di Jatim naik 10 kali lipat.

"Harapannya ke depan positivity rate yang semakin rendah ini dan testing rate maupun tracing ratio yang semakin tinggi bisa terus dipertahankan. Karena terbukti kombinasi ini sangat efektif menurunkan jumlah penyebaran COVID-19 di Jatim," tambah Khofifah.